SOLOPOS.COM - Almarhum Priyo Hadisusanto menerima pataka dalam sebuah kegiatan organisasi keolahragaan. Almarhum dikenal aktif di berbagai organisasi profesi maupun organisasi soial. JIBI/Solopos/dok
Solopos.com, SOLO — Pengusaha terkemuka dari Solo Priyo Hadisusanto (64), telah meninggal dunia, Sabtu (6/12/2014), di sebuah rumah sakit di Singapura, setelah beberapa waktu sempat dirawat karena sakit paru-paru.
Menurut salah satu sahabat almarhum, Sumartono, Priyo meninggal sekitar pukul 15.30 waktu Sangapura. “Saya mendapat kabar dari putranya langsung dari Singapusa,” kata Sumartono yang juga pengusaha serta salah seorang pimpinan di Persatuan Masyarakat Suarakarta (PMS) ini kepada Solopos.com.
Menurut Sumartono, sejak sekitar tiga bulan silam Pak Priyo, demikian pemilik PT Tiga Pilar itu disapa, memang mengeluhkan sering sesak nafas. “Waktu itu habis acara di PMI, beliau mengeluh dadanya sesek. Terus saya kasih tahu soal obat herbal juga sempat periksa ke dokter ahli di Solo,” papar Sumartono.
Sampai akhirnya tidak ada perkembangan yang berarti, sekitar dua bulan silam Priyo berobat ke Singapura. “Saya juga sempat beberapa kali membezuk beliau. Sebulan lalu sebenarnya sudah kelihatan sehat. Namun sebulan terakhir ini kok katanya drop lagi, sampai tadi saya dikabari putranya kalau Pak Priyo sudah meninggal dunia,” katanya.
Priyo lahir di Solo, 29 Oktober 1950 dari pasangan totok China. Priyo sendiri memiliki 4 saudari. Sang ayah, Tan Pia Sioe memiliki sebuah perusahaan keluarga yang memproduksi bihun jagung dengan nama Bihun Cap Cangak Ular di Palur, Sukoharjo yang didirikan pada tahun 1959.
Selain aktif di berbagai organisasi profesi, priyojuga dikenal aktif di berbagai kegiatan sosial. Pria yang menjabat sebagai Ketua Bidang Investasi dan Hubungan Luar Negeri Kadin Solo ini mendirikan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS).