News
Rabu, 17 Oktober 2012 - 15:46 WIB

TNI Pukul Wartawan, Sinyal Buruk RUU Kamnas

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menag Lukman Hakim Saifuddin (JIBI/dok)

Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin (JIBI/SOLOPOS/mpr.go.id)

JAKARTA—Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin menyayangkan kejadian pemukulan anggota TNI Angkatan Udara (AU) kepada wartawan saat hendak mengambil gambar jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 di Pekanbaru, Riau.

Advertisement

Menurut Lukman ini adalah preseden dan sinyal buruk yang mungkin saja dapat berimbas terhadap Rancangan Undang-undang (RUU) Keamanan Nasional (Kamnas) yang sedang sedang dibahas di parlemen.

“Jelas ini sinyal dan suatu kampanye buruk dari militer untuk RUU Kamnas. Kita tidak akan pernah tahu perlakuan apa yang akan terjadi bila RUU tersebut disahkan menjadi undang-undang,” ujar Lukman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (17/10).

Politisi PPP ini juga mengatakan RUU Kamnas memang sudah selayaknya ditentang, apalagi dengan contoh kejadian tersebut. Untuk itu, dia mendesak agar Panglima TNI menindak tegas oknum TNI itu. “Selain kami mengutuk tindakan itu, otoritas militer harus menindak tegas pelakunya itu,” tegas Lukman.

Advertisement

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Pramono Anung juga menyesalkan kekerasan anggota TNI itu. Menurut Pramono kejadian itu tidak layak untuk ditutup-tutupi. TNI AU harus menjelaskan apa penyebab jatuhnya pesawat Hawk 200. Apalagi wartawan bertugas menyampaikan informasi kepada publik akan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

“Era demokrasi kok masih ada oknum dan ini sangat disesalkan dan memalukan. Apalagi itu dilakukan untuk menutupi kecelakaan yang mana publik berhak akan tahu juga,” ujar Pramono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (17/10/2012).

Dia menambahkan, tak cukup hanya sekadar meminta maaf. Karena hal ini berkaitan dengan institusi TNI AU itu sendiri. “Kekerasan terhadap wartawan harus distop. Ini bagian dari kontrol publik,” tegas Pramono.

Advertisement

Seperti diketahui sebelumnya, oknum anggota TNI AU telah melakukan tindak kekerasan terhadap tiga wartawan yang meliput jatuhnya pesawat Hawk 200 buatan British Aerospace Inggris milik TNI AU yang jatuh di sekitar perumahan Pandau Permai, Pekanbaru, Riau, Selasa (16/10/2-012).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif