News
Kamis, 4 Agustus 2011 - 14:37 WIB

TNI buru anggota separatis di Papua

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—TNI Angkatan Darat tidak akan mengirimkan pasukan tambahan ke Papua, menyusul aksi penembakan yang dilakukan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). “Satuan pasukan di sana sudah cukup,” kata Jenderal Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, usai menjenguk tiga orang anggota TNI yang tertembak di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta, Kamis (4/8).

Edhie menegaskan, seiring meningkatkanya kegiatan OPM di Papua, TNI AD juga melakukan peningkatan intensitas patroli. Aksi tembak menembak dengan anggota OPM, menurut Edhie tak bisa dihindari. “TNI hanya mengamankan pembangunan daerah yang dilakukan. Kalau mereka bersenjata dan kami bersenjata, aturan mana yang dipakai. Kalau tidak menembak mati konyol. Satu satunya cara adalah tembak duluan,” kata adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Advertisement

Jenderal bintang empat ini secara tegas menginstruksikan anggotanya untuk mengejar para anggota gerakan separatis bersenjata tersebut. “Kalau mengejar mereka jelas. Dengan adanya peningkatan seperti ini, satuan setempat melakukan hal itu. Itu secara otomatis,” ujarnya seraya menegaskan hal ini dilakukan karena ada gangguan keamanan terhadap kedaulatan negara.

Ia menilai peningkatan kegiatan OPM ini sebagai efek dari kegiatan TNI yang merebut hati rakyat dengan melakukan pembangunan di desa. Anggota TNI membangun sarana jalan, perbaikan rumah, dan pembangunan gereja atau rumah ibadah. “Berapa kekuatan mereka secara pasti sampai saat ini belum jelas, mereka mobile dengan sarana mereka sendiri. Ada yang berjalan kaki,” kata dia.

Dia juga tak melihat adanya intervensi asing atau pasokan senjata dari luar, dibalik kegiatan OPM itu. Senjata yang mereka gunakan, menurut Edhie, adalah senjata standar dan rakitan. Senjata standar merupakan hasil rampasan dari anggota TNI.

Advertisement

Sedangkan terkait penembakan Helikopter M-17 TNI AD di Puncak Jaya, Papua, menurut Edhie tidak ada korban jiwa tambahan. Heli tersebut ditembak saat akan mengangkut anggota TNI yang tewas tertembak saat melakukan patroli. “Korban (sudah) dimakamkan di Papua.”(Tempointeraktif)

Foto Ilustrasi

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif