Aghniya Fitrisna Damartiasari / Imam Yuda Saputra | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Pesawat NC212i buatan PTDI (bisnis.com)
Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia (RI) meningkatkan kekuatan alutsista TNI Angkatan Udara (AU) dengan menambah armada baru, yakni pesawat jenis NC-212i. Berikut spesifikasi pesawat NC212i milik TNI AU.
Pesawat NC212i merupakan pesawat buatan dalam negeri dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Rencana, Kemenhan menambah 9 unit pesawat berjenis angkut ringan serbaguna ini. Akan tetapi penyerahan pesawat tersebut akan dibagi menjadi dua tahap, yakni 5 unit di tahun 2023 dan sisanya, 4 unit pada tahun 2024 nanti.
Penyerahan tahap pertama, yakni 5 unit pesawat NC212i telah dilakukan secara simbolis pada Selasa (12/12/2023) lalu oleh Menteri Pertahanan , Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma dan diterima Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau), Marsdya TNI Gustaf Brugman.
Lantas, seperti apakah spesifikasi pesawat NC212i ini? Melansir laman resmi PTDI, pesawat seri NC212i sebetulnya telah diproduksi sejak tahun 2014. Namun seiring berjalannya waktu, NC212i saat ini telah dilengkapi dengan baling-baling MTV-27.
Sebagai jenis pesawat yang serbaguna, NC212i bisa dibilang ciamik karena konfigurasinya dapat digunakan di berbagai misi sesuai dengan kebutuhan. Baik sebagai angkutan pasukan, pasukan keamanan, pesawat pengawas maritim, transportasi kargo atau logistik, evakuasi medis, VIP atau VVIP, hingga misi khusus.
NC212i dilengkapi dengan sistem avionik terbaru yang diklaim mampu meningkatkan keselamatan penerbangan. Pesawat ini mempunyai panjang 18 meter, tinggi 7 meter dengan lebar bentang sayap sepanjang 20 meter.
Pesawat seri NC212i mempunyai penampang kabin yang tergolong besar di kelasnya. Sedangkan untuk kapasitas kursi, NC212i mampu mengangkut hingga 28 penumpang. Pesawat ini juga dilengkapi dengan ramp door yang dapat memudahkan proses bongkar muat.
Dengan mesin turboprop yang dimilikinya, NC212i mempunyai tenaga yang luar biasa sehingga dapat terbang dengan kecepatan maksimal 346 km per jam.
Hebatnya lagi, pesawat ini bisa mendarat meskipun hanya di atas lintasan runway sepanjang 600 m dengan tekstur landasan yang tidak mulus seperti di atas tanah, rumput, maupun landasan berpasir