News
Kamis, 18 Oktober 2012 - 11:51 WIB

TNI AU Harus Lebih Manusiawi Perlakukan Wartawan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (detik)

(detik)

JAKARTA-– TNI AU mendapat banyak kecaman menyusul insiden pemukulan sejumlah wartawan saat meliput pesawat Hawk yang jatuh.

Advertisement

Seharusnya wartawan bisa dengan bebas mendokumentasikan peristiwa tersebut karena lokasi jatuhnya pesawat adalah tempat umum.

“Karena kecelakaan itu kan di tempat umum. Kecuali di hanggar TNI AU atau markas. Itu baru tidak boleh sembarang orang mengambilnya. Tapi ini kan ditempat umum,” jelas sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/10/12).

Tjahjo menyayangkan kenapa seorang perwira TNI dapat melakukan hal yang tidak pantas. Anggota komisi I DPR ini mengatakan seharusnya sebagai seorang perwira bersikap bijak saat menghadapi peristiwa ini.

Advertisement

“Saya pikir ada tindakan yang harus lebih soft lebih elok lebih manusiawilah. Wartawan kan mencari berita, mencari fakta. Ada momen kan wajar dia ambil.”

Namun, Tjahjo tetap mengapresiasi sikap panglima TNI Laksamana Agus Suhartono yang telah meminta maaf atas insiden pemukulan yang dilakukan anak buahnya tersebut.

“Saya kira sikap panglima TNI patut diapresiasi. Sebagai panglima sudah meminta maaf dan sudah memerintahkan pada semua aparatnya untuk tidak melakukan hal-hal yang negatif,” imbuhnya.

Advertisement

Pemukulan yang dilakukan Letkol Robert Simanjuntak pada fotografer Riau Pos Didik Hermanto itu terjadi pada Selasa (16/10/2012). Didik dipukul dan dicekik karena mengambil gambar Hawk yang jatuh di Riau. Kamera milik Didik juga dirampas. Aksi Robert kemudian dikecam banyak kalangan. Pihak TNI AU sudah meminta maaf atas insiden itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif