News
Selasa, 5 November 2013 - 17:00 WIB

Tingkat Frustasi Mahasiswa Luar DIY Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ospek Mahasiwa Baru UMS (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL-Tingkat frustasi mahasiswa dari luar DIY dinilai lebih tinggi. Akibatnya, perilaku mereka sering tidak terkendali. Selain banyak tugas kuliah dan materi yang berat, hal itu disebabkan karena mereka kurang mendapat kontrol dari orangtua dan keluarganya.

Psikolog Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Eka Parwate menyampaikan, mahasiswa biasanya pergi dari rumah untuk kuliah atau belajar. Namun, setelah proses kuliah dimulai, mereka umumnya mulai lupa dengan tujuannya awalnya untuk kuliah.

Advertisement

“Hal tersebut disebabkan otak manusia yang belum fokus dalam menentukan tujuannya. Dari awal kuliah, harus ditentukan dulu fokus tujuannya untuk apa?” ujarnya di sela-sela training motivasi mahasiswa Teknologi Informasi  UMY, Senin (4/11/2013).

Menurut dia, mahasiswa baru yang berkuliah di daerah lain, umumnya menghadapi banyak masalah. Misalnya, kesusahan mengemukakan ide dihadapan banyak orang. Memiliki masalah keluarga dan masalah pribadi dengan temannya. Persoalan yang mereka hadapi, lanjut dia, berdampak pada turunnya semangat untuk berkuliah dan mengerjakan tugas yang diberikan.

Untuk mengantisipasi hal itu, pemberian bimbingan konseling kepada seluruh mahasiswa akan membantu permasalahan yang dihadapi. Bimbingan konseling tersebut, katanya, perlu diberikan sejak awal kuliah, menjelang wisuda hingga saat mencari kerja.

Advertisement

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu psikologi mahasiswa adalah dengan menggunakan hipnoterapy. Yakni, sebuah sistem Neuro Linguistic Programming (NLP) yang tujuannya untuk menentukan fokus mahasiswa dan menumbuhkan semangat serta percaya diri sebagai calon programer teknologi handal.

“Ini perlu dilakukan apakah kuliah dengan serius atau cuma sekadar kuliah? Untuk apa mereka kuliah, hal itu juga harus dijelaskan supaya tujuannya juga jelas,” ungkapnya.

Sementara, pengelola Laboratorium Teknik Informatika UMY Lilis Kurniasari mengatakan, pihaknya ingin membantu mengatasi masalah yang dihadapi mahasiswa dengan bimbingan konseling. Kegiatan ini, selain untuk mengetahui masalah mereka dan menyelesaikannya, juga untuk memotivasi mereka agar tujuan kuliah tercapai.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif