News
Jumat, 23 September 2022 - 08:33 WIB

Tinggalkan Negara, Warga Rusia Hindari Perintah Putin Bertempur di Ukraina

John Andhi Oktaveri  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tank-tank Ukraina masuk ke kota,setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, Ukraina, Kamis (24/2/2022). (Reuters-Carlos Barria)

Solopos.com, JAKARTA–Antrean bermunculan di sepanjang perbatasan Rusia ketika orang-orang berusaha meninggalkan negara itu untuk menghindari panggilan wajib militer untuk berperang ke Ukraina. Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial pada hari Rabu, yang dapat membuat 300.000 orang dipanggil untuk bertugas dalam peperangan.

Namun demikian Kremlin menyatakan ada laporan tentang pria usia pertempuran yang melarikan diri dibesar-besarkan. Di perbatasan dengan Georgia, antrean kendaraan sepanjang bermil-mil juga telah terjadi termasuk orang-orang yang mencoba melarikan diri dari perang seperti dikutip BBC.com, Jumat (23/9/2022).

Advertisement

Seorang pria, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada wartawan BBC Rayhan Demytrie bahwa dia telah mengambil paspornya dan menuju ke perbatasan. Dia mengaku tak sempat mengemasi apa pun segera setelah pengumuman Presiden Putin.

Baca Juga Putin Bertekad Gunakan Semua di Perang Rusia Vs Ukraina

Dia  beralasan karena dia  termasuk dalam kelompok yang berpotensi dikirim ke pertempuran. Beberapa saksi memperkirakan antrean mobil di pos pemeriksaan sekitar 5 km (3 mil), sementara kelompok lain mengatakan butuh tujuh jam untuk melintasi perbatasan.

Advertisement

Sedangkan video dari tempat kejadian menunjukkan beberapa pengemudi meninggalkan mobil atau truk mereka untuk sementara dalam kemacetan lalu lintas. Georgia adalah salah satu dari sedikit negara tetangga yang dapat dimasuki Rusia tanpa perlu mengajukan visa. Finlandia, yang berbagi perbatasan 1.300km (800 mil) dengan Rusia, juga melaporkan peningkatan lalu lintas dalam semalam meskipun masih pada tingkat yang dapat dikelola.

Sedangkan harga tiket pesawat terbang tujuan lain yang dapat dicapai melalui udara seperti Istanbul, Beograd atau Dubai  meroket segera setelah panggilan militer diumumkan. Media Turki melaporkan lonjakan besar dalam penjualan tiket sekali jalan, sementara penerbangan yang tersisa ke tujuan non-visa dapat menelan biaya ribuan euro.

Baca Juga Rusia-Ukraina Saling Tukar 200 Tawanan Perang

Advertisement

Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser memberi isyarat pada hari Kamis bahwa orang Rusia yang melarikan diri dari wajib militer akan diterima di negaranya. Faeser mengatakan pembelot yang terancam oleh “penindasan berat” akan menerima perlindungan berdasarkan kasus per kasus, setelah pemeriksaan keamanan.

Sementara itu, Lituania, Latvia, Estonia, dan Republik Ceko memiliki nada yang berbeda dengan menyatakan bahwa mereka tidak akan menawarkan perlindungan bagi orang Rusia yang melarikan diri.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Warga Rusia Tinggalkan Negaranya Tolak Perintah Putin Bertempur di Ukraina

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif