“Berbicara anggaran, saya akan memberikan contoh saja. Untuk mobil patroli Polda, hanya diberi bensin 10 liter per hari. Sekarang sudah diganti premi, berarti semakin berkurang angarannya karena diganti premi. Ini realitas nyata yang kita lakukan di lapangan,” cerita Timur di Ruang Komisi III, DPR, Senayan, Kamis (14/10).
Timur mengatakan biaya untuk polisi patroli memang sangat rendah. Saat ini, uang komisi polisi patroli Rp 12.000 per orang.
“Kadang kita juga kalau berangkat ke kantor, minta sama istri. Itu juga kalau istri mengasih. Ini jadi masalah. Tapi untunglah, dinas sudah lebih baik. Kalau bagian patroli, itu dapat Rp 12 ribu per orang,” kata Timur.
“Untung polisi tilang dapat kompensasi dari tilang sesuai dengan uang yang ditilang, sehari Rp 10 ribu. Ini digunakakan untuk minum, bensin dan rokok. Ini walaupun tidak cukup, dicukupkan untuk makan,” tambah pria berkumis ini.
Menurut Timur, jika kebutuhan sehari-hari polisi untuk patroli tercukupi, ia yakin tidak akan ada pungutan liar (pungli) yang dilakukan polisi di lapangan.
“Kalau ini bisa mencukupi, Insya Allah tidak ada pungli atau setoran,” ucapnya.
dtc/nad