News
Senin, 23 Desember 2013 - 18:30 WIB

Tim SAR Klaim Evakuasi Seluruh Peserta Prigi Extreme Adventure

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Prigi Extreem Advanture Rally (youtube.com)

Solopos.com, TRENGGALEK — Tim search and rescue (SAR), Senin (23/12/2013) sore, mengklaim telah mengecakuasi seluruh crosser peserta Prigi Extreme Adventure. Sebelumnya, polisi setempat bahkan tak mampu memastikan jumlah crosser yang turut serta dalam event gelaran Dinas Pariwisata Trenggalek tersebut.

Seperti diberitakan Solopos.com, ratusan crosser asal Jawa Tengah dan Jawa Timur, Minggu (22/12/2013) sekitar pukul 08.00, mengikuti di hutan Watulimo, sepanjang Pantai Prigi, pesisir selatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Hingga Minggu malam, hanya puluhan crosser berhasil keluar dari hutan belantara itu.

Advertisement

Setelah belasan jam bertahan di hutan belantara tanpa akomodasi memadai, mereka dievakuasi tentara, polisi, dan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui jalur darat dan laut. Kapolres Trenggalek AKBP Denny Setya Nugraha Nasution yang dikutip Kantor Berita Antara, Senin (23/12/2013) pagi, mengaku tak memiliki angka pasti jumlah crosser yang harus dicari personel SAR.

Nyatanya, Senin petang, laman aneka berita Detikcom yang mengutip anggota tim SAR setempat bernama Brian Gautama memberikan kepastian bahwa seluruh crosser peserta Wisata Extreme Adventure Pantai Prigi yang terjebak di hutan belantara telah dievakuasi. Mereka dibawa ke sekretariat panitia, di kawasan Pantai Prigi Trenggalek. “Setelah kami sisir dari darat, semua peserta sudah clear. Tadi terakhir satu peserta kami evakuasi melalui jalur laut,” ujarnya sebagaimana dikutip Detikcom.

Berbeda dengan informasi awal, Brian hanya menyebut adanya 45 peserta yang sempat tertinggal dan umumnya mengalami dehidrasi, satu di antara mereka keletihan sehingga kondisi kesehatannya menurun. Sebelumnya, Kapolres Trenggalek AKBP Denny Setya Nugraha Nasution mengakui adanya 200-an peserta yang belum mencapai garis finis.

Advertisement

Menegaskan argumentasinya, Brian menyatakan di hutan kini hanya tertinggal 50-an sepeda motor trail berbagai jenis milik peserta. Motor itu diakuinya sengaja ditinggal para pemiliknya karena terjebak di medan yang berlumpur. “Sebagian besar motor menancap di lumpur dan sepertinya cukup sulit dievakuasi nanti,” tandas Brian.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif