News
Senin, 20 Mei 2013 - 00:15 WIB

Tiga Prodi Baru UNS Solo Buka Kuota 50 Kursi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisuda sarjana perguruan tinggi (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi stadium general di UNS

SOLO-Tiga program studi (prodi) S1 baru di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo membuka kuota 50 kursi bagi calon mahasiswa baru. Kuota tersebut dibuka untuk jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 2013 dan ujian masuk bersama perguruan tinggi (UMB-PT) 2013.

Advertisement

Kepada wartawan, Rektor UNS Solo, Ravik Karsidi memaparkan, tiga prodi baru meliputi S1 Farmasi (FMIPA), S1 Ilmu Tanah dan S1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) yang masuk Fakultas Pertanian (FP). Ketiga prodi tidak bisa diikutkan dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) karena izin S1 baru keluar pascapengumuman SNMPTN.

“Keterangan mengenai ketiga prodi sudah mulai bisa diakses di situs resmi www.spmb.uns.ac.id . Untuk jalur SBMPTN, masing-masing prodi membuka kuota sebanyak 30 kursi sedangkan untuk jalur UMB-PT ketiganya membuka kuota sebanyak 20 kursi. Dengan dibukanya tiga prodi baru, UNS memiliki 55 prodi S1,” paparnya saat jumpa pers di ruang sidang Pembantu Rektor (PR) I UNS Solo, Rabu (29/5/2013).

Lebih lanjut Ravik menjelaskan, Prodi PKP dan Prodi Ilmu Tanah sebelumnya telah ada di UNS, tetapi sempat vakum sejak 2008 lalu karena masing-masing digabung dengan Prodi S1 Agribisnis dan Prodi S1 Agroteknologi. Prodi Farmasi pun sebenarnya sudah dibuka di UNS sejak 2003 lalu tetapi masih berstatus D3 Farmasi.

Advertisement

Saat ini, Prodi Farmasi memiliki enam tenaga pengajar dan telah memperoleh status akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Menurut Dekan FMIPA UNS, Ari Handono Handono Ramelan, mengatakan dibukanya Prodi S1 Farmasi bertujuan menjawab tingginya kebutuhan tenaga apoteker, baik di bidang kesehatan, kecantikan dan sebagainya di masa depan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kementerian Kesehatan baru-baru ini, kebutuhan tenaga apoteker bagi rumah sakit umum daerah (RSUD) kabupaten/kota di seluruh Indonesia hingga 2019 mencapai 3.038 orang dan baru terpenuhi sebanyak 1.419 orang.

Advertisement

“Sementara itu, kebutuhan renaga farmasi hingga tahun 2025 bertambah menjadi 4.045 orang dan baru terpenuhi sebanyak 2.582 orang. Di rumah sakit tentara, kebutuhan tenaga apoteker sebanyak 602 orang beberapa tahun ke depan. Industri farmasi sendiri mensyaratkan harus ada tiga tenaga apoteker yang menjadi penanggung jawab industri,” tuturnya.

Advertisement
Kata Kunci : PRODI UNS UNS Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif