News
Rabu, 27 Januari 2021 - 04:20 WIB

Tidak Sanggup Bayar Ongkos Taksi Rp32 Juta, Wanita Ini Dilaporkan Ke Polisi

Dewi Munjung Rahayu  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi taksi. (Istimewa)

Solopos.com, TOKYO — Seorang wanita asal Jepang dilaporkan ke polisi oleh sopir taksi karena tidak dapat membayar ongkos dari kota Yokohama ke Gurun Tottori yang mencapai Rp32 juta.

Melansir Mothership, Senin (25/1/2021), seorang sopir taksi itu mengaku dihampiri seorang wanita di stasiun Totsuka di kota Yokohama pada pukul 02:30 dini hari. Wanita yang diyakini berusia 40-an meminta untuk diantar ke Gurun Pasir Tottori. Tanpa curiga, sopir taksi itu mengantar wanita itu ke tempat tersebut, meskipun permintaan itu cukup aneh.

Advertisement

Baca Juga:Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Sudah Sampai Solo, Ada Tambahan 880 Vial

Diketahui, jarak antara Stasiun Totsuka dan Gurun Tottori adalah 646 km dengan waktu tempuh mobil berkisar antara delapan hingga sembilan jam. Setibanya di tempat tujuan, sopir taksi memberi tahu wanita itu tarif total yang harus dibayar sebanyak JPY ¥236.690 atau setara dengan Rp32 juta. Namun, wanita itu mengaku tidak memiliki uang.

Sopir taksi itu kemudian membawa wanita itu ke kantor polisi setempat karena dicurigai melakukan penipuan. Selain tidak punya uang, wanita itu juga dilaporkan tidak membawa kartu identitas apapun.

Advertisement

Baca Juga:Sehari Setelah Vaksinasi Covid-19, Belum Ada Laporan Efek Samping Berat Di Sukoharjo

Gangguan Mental

Ketika polisi menanyakan nama dan alamat rumah si wanita, dia mengaku tidak mengenal mereka. Berdasarkan tanggapannya, polisi menyakini wanita tersebut tidak sehat secara mental. Itu berati, perusahaan taksi tidak bisa menuntut kompensasi untuk tarif taksi.

Gurun Pasir Tottori dikenal sebagai objek wisata paling terkenal di kota Tottori. Gurun itu membentang 16 km di sepanjang pantai Laut Jepang dengan lebar 2 km dan ketinggian 50 m.

Advertisement

SoraNews24 mencatat bahwa 02:30 jatuh antara jam kereta malam terakhir dan kereta pagi pertama. Pada jam itu, kebanyakan orang mencari taksi untuk pulang setelah semalaman habis minum.

Baca Juga: Didatangi Satpol PP, 2 Warga Boyolali Batal Gelar Hajatan

Sementara itu, sopir taksi itu juga dinilai kurang waspada dalam memilih penumpang. Dia harusnya memastikan bahwa penumpang memiliki cukup uang sebelum memulai perjalanan jauh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif