News
Senin, 14 Agustus 2023 - 22:53 WIB

Tidak Sama, Ini Perbedaan Istana Merdeka dan Istana Negara

Wilda Arifati  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/11) memberikan apresiasi berupa bonus sebesar Rp309 miliar bagi para atlet Indonesia yang bertanding di ASEAN Paragames XI 2022 Surakarta. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Istana Merdeka dan Istana Negara merupakan dua bangunan penting bagi Negara Indonesia yang letaknya berdekatan yang sering dianggap sama, padahal berbeda.

Istana Merdeka terletah di Jalan Merdeka Utara, menghadap ke Taman Monumen Nasional Kompleks Istana Merdeka, sedangkan Istana Negara terletak di Jalan Veteran, menghadap ke Sungai Ciliwung.

Advertisement

Istana Negara membelakangi Istana Merdeka dan dihubungkan oleh halaman tengah. Melansir dari setneg.go.id yang diakses pada Senin (14/8/2023), Istana Merdeka didirikan pada 1873 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Louden melalui Arsitek Drossares yang kemudian selesai pada 1879 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Willem van Landsbarge.

Bangunan tersebut kemudian dikenal sebagai Istana Gambir. Sementara itu Istana Negara awalnya merupakan tempat tinggal pribadi seorang warga negara Belanda yang bernama J. A. van Braam yang dibangun pada 1796 yaitu pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstrate dan selesai pada 1804 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johannes Sieberg.

Advertisement

Bangunan tersebut kemudian dikenal sebagai Istana Gambir. Sementara itu Istana Negara awalnya merupakan tempat tinggal pribadi seorang warga negara Belanda yang bernama J. A. van Braam yang dibangun pada 1796 yaitu pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstrate dan selesai pada 1804 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johannes Sieberg.

Kemudian pada 1816, bangunan ini diambil oleh Pemerintah Hindia-Belanda dan digunakan sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal para Gubernur Jenderal Belanda hingga dijuluki sebagai ‘Hotel Gubernur Jenderal’.

Istana Merdeka dan Istana Merdeka sama-sama didirikan pada saat Belanda berkuasa di Indonesia. Meskipun berdiri berdekatan dan sama-sama memiliki nilai sejarah dan peran penting bagi negara Indonesia, Istana Merdeka dan Istana Negara memiliki perbedaan dalam fungsi dan penggunaannya.

Advertisement

Istana Merdeka

Istana Merdeka berfungsi menjadi tempat tinggal bagi presiden dan petinggi negara dari zaman Hindia-Belanda hingga Republik Indonesia. Hingga saat ini, tercatat 15 Gubernur Jenderal Hindia-Belanda, 3 Saiko Syikikan atau Panglima Tertinggi Tentara XVI Jepang di Jawa, dan 2 Presiden Republik Indonesia.

Presiden Republik Indonesia yang benar-benar tinggal di Istana Merdeka yaitu Presiden Soekarno, Presiden Abdurrahman Wahid, dan Presiden Joko Widodo yang kemudian memilih tinggal di Istana Bogor.

Advertisement

Keluarga Presiden Soekarno mulai mendiami Istana Merdeka tepat pada tanggal 28 Desember 1949 setelah datang dari Yogyakarta. Setelahnya, Presiden Soekarno, Ibu Negara Fatmawati beserta putra-putri Presiden Soekarno tinggal di Istana Merdeka.

Putra-putri Presiden Soekarno yang tidak diikutkan sekolah bersama anak-anak lain akhirnya didatangkan guru untuk mengajar putra-putri Presiden Soekarno beserta anak-anak staf Istana.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Istana Merdeka diubah fungsinya menjadi tempat penyimpanan bersejarah dan ada satu kamar yang digunakan khusus untuk tempat istirahat Presiden.

Advertisement

Presiden Soeharto hanya menggunakan kamar tersebut untuk bermalam setiap tanggal 16 Agustus setelah mengikuti renungan suci di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, menjelang upacara peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Ruang kredensial yang terdapat pada bangsal pertama setelah masuk pintu utama di Istana Merdeka ini berfungsi sebagai tempat para Duta Besar Negara menyampaikan surat kepercayaan kepada Kepala Negara Republik Indonesia.

Pada masa pemerintahan Presieden Habibie, Istana Merdeka dijadikan sebagai Kantor Kepala Negara Republik Indonesia. Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau yang kerap disapa dengan Gus Dur, Istana Merdeka kembali berfungsi sebagai tempat tinggal presiden dan keluarganya. Gus Dur juga sering mengadakan jamuan makan dan pertemuan keluarga besar yang menghadirkan tamu dengan jumlah besar ke Istana Merdeka.

Sejumlah pejabat Polri antre memasuki Istana Negara di Jakarta, Jumat (14/10/2022). (Antara/Sigid Kurniawan)

Istana Negara

Istana Negara mempunyai fungsi utama sebagai pusat kegiatan pemerintahan negara. Selain itu, Istana Negara juga berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan acara-acara yang bersifat kenegaraan seperti pelantikan pejabat tinggi negara, pembukaan musyawarah dan rapat kerja nasional, pembukaan kongres yang bersifat nasional dan internasional, dan tempat jamuan kenegaraan.

Istana Negara fokus difungsikan sebagai kegiatan resmi kepresidenan, utamanya sebagai kantor Presiden Republik Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus, Istana Negara akan dipakai untuk jamuan makan Presiden dan para veteran.

Istana Negara juga digunakan sebagai tempat jamuan makan malam kenegaraan jika kedatangan tamu negara, juga menjadi temoat untuk acara malam kesenian dengan menampilkan pertunjukan kesenian tradisional Indonesia dari berbagai daerah, berbagai tema, dekorasi, dan interior yang bervariasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif