News
Senin, 17 Desember 2012 - 06:47 WIB

The Untouchable Al Capone: Menjadi Kambing Hitam (Bagian XXII)

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - al capone (google)

al capone (google)

Hasilnya sungguh luar biasa. Meskipun banyak membelanjakan uangnya untuk barang-barang mewah, Capone melakukan semuanya melalui pihak ketiga.

Advertisement

Meskipun terbukti sangat kaya, Capone melakukan semua transaksasi bisnisnya secara tunai. Satu pengecualian, pembelian real estate di Palm Island, kemudian menjadi bukti bagi IRS betapa besarnya penghasilan Capone.

Temuan penting ini mendatangkan gairah besar bagi para pemburu pajak dan penegak hukum yang telah  lama mengincar Capone namun tak pernah memiliki bukti untuk menangkapnya. Sebuah operasi pun langsung dipersiapkan. Jaksa AS untuk Chicago menunjuk George Emmerson Q Johnson, yang dikenal sebagai “jaringan bocah tua” di Midwest, untuk memimpin operasi tersebut.

Sementara di Chicago, menjelang pemilu tingkat bawah pada 1928, kekerasan mulai meningkat tak terkendali. Johnson pun tiba-tiba mendapati dirinya menjadi salah satu target ancaman bom.

Advertisement

Tidak jelas, siapa yang berada di balik semua kekerasan tersebut. Namun kali ini target serangan bukanlah sesama anggota mafia. Termasuk pula saat senator AS, Charles Deneen, seorang reformis dan mantan hakim, juga menjadi target serangan.

Walikota Bill Thompson yang tanpa malu-malu melakukan semua tindakan korup saat berkuasa saat itu, sempat dicurigai sebagai orang yang bertanggung jawab atas semua serangan itu. Namun, tetap saja Capone yang telah menyatakan pensiun dan “mengasingkan” diri ke Miami, Florida, menjadi kambing hitamnya.

Pada saat yang sama di Miami, Mae Capone menghabiskan musim semi itu dengan mendekorasi rumah barunya yang mewah. Namun Capone yang tampaknya benar-benar mendedikasikan diri untuk membentuk citra sebagai warga negara yang sah, diam-diam tetap memantau bisnis pasokan wiskinya dengan Yale.

Advertisement

Truk-truk pengangkut wiski mereka dari New York ke Chicago sering mengalami gangguan bajakan. Saat itu, baik Capone maupun Yale memutuskan bahwa aksi pembajakan itu sudah terlalu banyak dan harus segera diatasi. (Bersambung Bagian XXIII)

Dari berbagai sumber

Bagian XXIII

Advertisement
Kata Kunci : Untouchable Al Capone
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif