News
Jumat, 14 Desember 2012 - 06:13 WIB

The Untouchable Al Capone: Kematian Jaksa Muda (XIX)

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - al capone di pengadilan (google)

al capone di pengadilan (google)

Al dan anak buahnya yang tak mengetahui adanya McSwiggin bersama O’Donnel bersaudara, menyiapkan senapan mesin untuk menyambut mereka saat keluar dari Hawthorne Inn dalam keadaan mabuk. McSwigging dan Doherty tewas dalam serangan itu. Al Capone dipersalahkan.

Advertisement

Meskipun integritas McSwigging sedikit ternoda dengan perilaku mabuk-mabukan, simpati terhadap kematian seorang jaksa muda akibat tindak kekerasan mafia terus mengalir. Sentimen publik pun terbentuk melawan Al.

Namun, semua orang di Chicago hanya tahu Al Capone bertanggung jawab atas pembunuhan itu, tak ada secuil pun bukti mengenai keterlibatannya. Kegagalan atas penyelidikan kasus yang menyita perhatian besar publik ini pun mempermalukan polisi dan pejabat setempat.

Guna melampiaskan frustasi mereka, polisi menargetkan sejumlah tempat prostitusi dan kedai minum Capone. Tempat-tempat bisnis eitu pun mengalami serangkaian penggerebekan dan penembakan oleh polisi.

Advertisement

Menghadapi situasi yang tak menguntungkan dirinya, Capone memutuskan untuk sembunyi. Selama tiga bulan sepanjang musim panas tahun itu Capone menyembunyikan diri dari kejaran pihak berwenang.

Konon, sekitar 300 detektif dikerahkan ke seluruh negeri, bahkan hingga ke Kanada dan Italia, untuk melacak keberadaan Capone. Meskipun menghilang dari peredaran, tak berarti Capone melepaskan cengkeramannya dari bisnis jutaan dolar.

Capone telah menjadi simbol legenda di kalangan imigran Italia. Bisnisnya memberikan pekerjaan bagi ribuan orang, banyak di antaranya merupakan imiran miskin asal Italia. Capone bahkan memperlebar sayapnya.

Advertisement

Meskipun begitu, akhirnya Capone memutuskan tak bisa menghabiskan sisa hidupnya dalam persembunyian. Dia kemudian membuat perhitungan berisiko. Capone menegosiasikan penyerahan dirinya kepada polisi Chicago.

Pada 28 Juli 1926, Capone keluar dari persembunyiannya dan kembali ke Chicago guna menghadapi tuduhan pembunuhan McSwiggin. Keputusan berisiko Capone itu ternyata terbukti tepat karena pemerintah tak punya cukup bukti untuk menyeretnya ke pengadilan. (Bersambung Bagian XX)

Dari berbagai sumber

Bagian XVIII

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif