News
Minggu, 16 Desember 2012 - 06:38 WIB

The Untouchable Al Capone: Incaran IRS (Bagian XXI)

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Apakah Capone benar-benar pensiun atau itu hanya sebagai bagian dari bagian aktingnya?

Dengan gagalnya program reformasi Walikota Denver, munculnya Chicago sebagai kota kekaisaran mafia menjadi isu kampanye paling signifikan dalam pemilu 1927. “Big Bill” Thompson yang mendapatkan “keberuntungan kecil” berupa aliran dana kampanye dari kejahatan terorganisasi, berhasil kembali ke kekuasaan.

Advertisement

Namun beberapa “gangguan kecil” tampaknya telah berdampak besar terhadap Chicago, di antaranya bisnis minuman keras dan Al Capone. Pada Mei 1927, Mahkamah Agung memutuskan, salah satu pembuat minuman keras, Manny Sullivan, harus melaporkan dan membayar pajak penghasilan dari bisnis ilegalnya itu.

Keputusan ini mengakibatkan Dinas Pajak (IRS) mengirimkan unit intelijen kecil di bawah pimpiman Elmer Irey, melakukan penyidikan besar-besaran di Chicago. Salah satu targetnya adalah Al Capone.

Gerak-geriknya pun menjadi incaran polisi dan IRS. Menghadapi sikap dan perlakuan polisi Chicago yang tak lagi bersahabat dengannya, Capone mengajak istri dan anaknya, Mae dan Sony, meninggalkan Chicago yang membeku pada musim dingin tahun itu, menuju Miami.

Advertisement

Di kota pantai yang udaranya cuacanya lebih bersahabat tersebut, Capone menyewa sebuah rumah besar untuk ditempati sepanjang musim itu. Namun dinginnya sambutan dari masyarakat setempat membuat Capone berpikir untuk membeli tempat tinggal permanen.

Akhirnya, dengan menggunakan jasa perantara, dia membeli sebuah rumah mewah bergaya Spanyol dengan 14 kamar, di Palm Island 93. Selama berbulan-bulan berikutnya, dia menginvestasikan sejumlah uang untuk mendekorasi tempat tinggal barunya tersebut. Tempat tinggalnya dibuat layaknya benteng kecil dengan dinding beton dan pintu kayu yang berat.

Namun pembelian rumah peristirahatan di Palm Island itu juga menarik perhatian besar IRS dan pengawas intelijennya, Elmer Irey. Irey menunjuk Frank J Wilson untuk mendokumentasikan pendapatan dan belanja Capone. (Bersambung Bagian XXII)

Advertisement

Dari berbagai sumber

Bagian XX

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif