SOLOPOS.COM - mobil Frankie Yale yang ditembaki (google)
Al Capone mulai curiga ketika truk-truk kiriman wiskinya yang dipasok oleh mitranya, salah satu dedengkot mafia asal New York, Frankie Yale, sering dibajak di tengah jalan saat baru meninggalkan New York. Capone pun memerintahkan salah satu orang kepercayaannya, James “Filesy” DeAmato untuk memantau pergerakan truk-truk tersebut.
Ternyata kecurigaan Capone beralasan. DeAmato melapor bahwa pembajakan itu didalangi oleh Yale sendiri. Sialnya, upaya penyelidikan oleh DeAmato ternyata ketahuan. DeAmato berupaya membunuh Yale, tapi gagal. Sebaliknya, 7 Juli 1927 DeAmato dihabisi dengan rentetan tembakan di sebuah jalanan di Brooklyn, New York, kawasan tempat Yale bermarkas.
Meski anak buahnya sudah dihabisi, Capone tak langsung balas dendam. Bahkan dia masih menyempatkan mengundang Yale menjadi tamunya menonton pertandingan tinju kelas berat di Chicago, 22 September 1927. Namun pertemuan mereka tak meredakan permusuhan yang makin memanas.
Klimaksnya terjadi 1 Juli 1928. Yale tengah berada di Sunrise Club miliknya di 14th Avenue dan 65th Street, New York saat dia menerima telepon dari seseorang yang memberitahunya bahwa ada masalah dengan Lucy, istri barunya. Yale buru-buru pulang dengan menyetir sendiri mobil mewah Lincoln-nya yang masih gres. Di perjalanan, dia sadar ada sebuah mobil Buick dengan empat penumpang yang membuntutinya.
Yale berupaya kabur, namun bisa disalip dan dipepet oleh Buick itu, yang para penumpangnya langsung memberondongkan tembakan dari aneka senjata api ke arahnya. Meski mobil Lincoln Yale dilapisi baja tahan peluru, ternyata kacanya masih kaca biasa sehingga peluru pun dengan mudah menghunjam tubuhnya. (Bersambung Bagian XXIV)
Dari Berbagai Sumber
Bagian XXII
