News
Jumat, 30 November 2012 - 06:11 WIB

The Untouchable Al Capone: Al Si Anak Baik (V)

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - al capone (google)

al capone (google)

Pada saat yang sama Al belajar banyak dengan cara mengamati penjahat kaya dan sukses, yang menjadi sangat dihormati di organisasinya tersebut. Dari Torrio, Al belajar falsafah penting tentang hidup.

Advertisement

“Penting untuk menjalani hidup lahiriah secara terhormat, untuk memisahkan karier dari kehidupan rumah. Pengaturan kehidupan domestik yang damai dan konvensional, dalam beberapa cara melegitimasi pekerjaan di dunia kejahatan,” tulis Bergreen dalam bukunya.

Pada 1909, Torrio pindah ke Chicago dan Al kemudian jatuh di bawah pengaruh lainnya, geng Italia. Keberadaan geng-geng dalam lingkungan imigran di Brooklyn, mulai dari geng Italia, Yahudi dan Irlandia, membuat anak-anak yang tumbuh dewasa kala itu terkotak-kotak dalam kelompok masing-masing.

Secara berkelompok, mereka mengejar sensasi petualangan bersama, mulai dari permaianan kasar, eksplorasi perjudian, pencurian, vandalisme, alkohol, obat-obatan terlarang, ritual rahasia, permainan senjata api, hingga pertempuran antargeng saingan. Selama berhubungan dengan geng jalanan dan Johnny Torrio, Al sama sekali tak menunjukkan perilaku menyimpang atau tanda-tanda dirinya sebagai calon penjahat terkenal.

Advertisement

Al masih tinggal di rumah keluarganya dan berlaku seperti yang diharapkan kedua orangtuanya setelah berhenti sekolah, yakni mencari pekerjaan dan membantu mendukung perekonomian keluarga. Kehidupan keluarga Capone sendiri masa itu bisa dikatakan berlangsung cukup baik di bawah kendali Gabriele, yang telah mempunyai usaha salon potong rambut sendiri.

Sebuah gangguan yang bisa dikatakan cukup signifikan terhadap jalannya keluarga Capone yang tenang itu hanya terjadi pada 1908, saat si sulung, Vicenzo atau James, meninggalkan keluarga dan pergi ke barat. Pada titik itu, tak satu pun yang percaya bahwa kelak Al akan menjadi salah satu kepala gangster.

Selama enam tahun berikutnya, dia bahkan menjalani sejumlah pekerjaan yang membosankan. Mulai dari bekerja di pabrik amunisi, Al kemudian bekerja sebagai pemotong kertas. Al muda dikenal sebagai anak yang berperilaku baik dan ramah. (Bersambung Bagian VI)

Advertisement

Dari berbagai sumber

Bagian IV

Advertisement
Kata Kunci : Al Capone
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif