News
Jumat, 24 Januari 2014 - 14:12 WIB

TES KEMAMPUAN SISWA : TK Jamaatul Ichwan Gelar Tes Psikologi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO--Play group dan Taman Kanak-kanak (PGTK) Jamaatul Ichwan gelar tes psikologi siswa TK B untuk mengetahui bakat, kemandirian, dan kesiapan siswa untuk memasuki Sekolah Dasar (SD), Jumat (24/1/2014) di sekolah setempat.

Kepala PGTK Jamaatul Ikhwan, Ghufron Ghozali, mengatakan tes psikologi ini untuk mempersiapkan anak masuk ke SD. Dijelaskan, pada sejumlah sekolah favorit seleksi masuk sekolah dilakukan dengan tes psikologi.

Advertisement

“Tes ini semacam simulasi tes masuk SD. Selain itu, sekaligus untuk mengetahui bakat dan minat anak. Hasil tes dapat menjadi bahan orangtua untuk mengarahkan anak pada bakat dan minat anak, misal anak yang punya bakat musik, olahraga dapat diarahkan pada sekolah bakat,” ujarnya saat ditemui solopos.com, Jumat.

Ghufron menjelaskan tes psikologi ini dilaksanakan selama sepekan, sebanyak 47 anak bergiliran menemui tester dari Lembaga Psikologi Anava. Hasil tes, lanjutnya, diberikan kepada orang tua untuk menjadi perhatian orang tua.

“Dengan munculnya SD full day, tes ini juga dapat digunakan untuk melihat apakah anak cocok di sekolah semacam itu atau tidak,” tandasnya.

Advertisement

Sementara itu, pemilik Lembaga Psikologi Anava, Maya Savitri, mengatakan tes psikologi ini untuk mengetahui potensi anak khususnya untuk persiapan masuk SD. Diungkap dia, potensi yang dilihat antara lain tingkat kecerdasan, kepribadian anak, dan kesiapan anak menuju SD.

“Proses psikotes ini dilakukan secara individu. Kalau untuk kebutuhan masuk sekolah minimal kemandirian, kepercayaan diri, kesetabilan emosi, tanggung jawab, penalaran, dan konsentrasi sekaligus juga minat bakat,” terangnya.

Maya mengungkapkan dengan mengetahui psikologi anak sejak pre-school, orangtua dapat memformat pola asuh yang tepat untuk anak. Selain itu, kalau ada kelainan atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat diketahui sejak dini.

Advertisement

“Temuan kami memang ada beberapa  anak yang belum matang sikapnya, kalau masuk SD sebenarnya belum siap. Tetapi kami kembalikan kepada orangtua apakah akan tetap di TK atau dimasukan ke SD meskipun kesannya dipaksakan,” tandasnya.

Anak belum matang bukan merupakan problem berat, pasalnya memang tergantung pada masa perkembangan masing-masing. Faktor mengapa anak belum matang untuk masuk SD biasanya karena memang anak belum umurnya atau pilihan pola asuh yang terlalu memanjakan anak.
Ihwal tipe anak yang cocok dimasukan ke sekolah full day, diungkapkan Maya, yakni anak yang mandiri dan tidak mudah bosan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif