SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Grobogan (Solopos.com)--Peristiwa mengenaskan menimpa, Suwanto, warga Dusun Brumbung, Desa Tahunan, Kecamatan Gabus. Buruh angkut kayu tersebut tewas seketika setelah tubuhnya tertimpa pohon sengon, Selasa petang (2/8/2011).
Menurut Camat Gabus, Tatang Wahyu, Rabu (3/8/2011), peristiwa tersebut terjadi ketika korban tengah istirahat menunggu datangnya truk pengangkut kayu hasil tebangan Perhutani di kawasan hutan Sumberan Segoro Gunung.
“Korban tewas dengan luka parah pada bagian lengan tangan kiri patah dan tulang punggung retak,” terang Tatang.
Peristiwa nahas yang menimpa Suwanto tersebut, menurut saksi mata, Parjo, 51 dan Budi, 37, keduanya warga Banjarasem dan bekerja sebagai supir, bermula ketika korban tengah beristirahan bersama rekan-rekannya di lokasi kejadian.
Korban bersama rekannya sedang menunggu truk yang akan mengangkut kayu mahoni hasil tebangan Perhutani KPH Gundih di kawasan Sumberan Segoro Gunung, Gabus.
Saat itu korban yang siap mengangkut kayu tebangan Perhutani menunggu kedatangan truk dengan duduk di atas tumpukan kayu mahoni bersama beberapa rekannya.
Ketika tengah asyik menunggu itulah, tiba-tiba terdengar bunyi berderak diiringi robohnya pohon sengon yang ada di dekat tumpukan kayu yang sedang diduduki korban. Pohon sengon setinggi 15 meter tersebut tumbang menimpa tubuh korban, sedang rekan-rekannya sempat menghindar.
“Saat terdengar bunyi retakan pohon, saya bersama buruh angkut lainnya berhasil menghindar, sedang korban tak sempat sehingga tubuhnya tertimpa pohon sengon yang roboh karena sudah rapuh,”papar Budi.
Melihat tubuh korban tak berdaya tertimpa pohon sengon, Budi bersama Parjo dibantu beberapa orang di lokasi berusaha menolong korban dengan cara memotong ranting dan pohon sengon tersebut. Namun upaya ini sia-sia, karena begitu tubuh korban berhasil dibebaskan, nyawanya sudah tidak tertolong.
“Dari hasil pemeriksaan polisi dan petugas medis dari Puskesmas Gabus, korban meninggal akibat luka yang dideritanya setelah tertimpa pohon sengon yang rapuh,” tandas Camat Gabus.
rif