News
Jumat, 28 September 2012 - 13:42 WIB

TERORISME: Tim Mabes Polri Sita Barang-Barang Terduga Teroris Terkait Solo di Pamekasan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

PAMEKASAN – Tim Mabes Polri menyita barang-barang terduga jaringan teroris Al Qaeda Indonesia, Wendy Febriangga alias Hasan alias Wendy di rumah istrinya di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Jumat (28/9/2012). “Penyitaan dilakukan oleh enam personel Mabes Polri di rumah istrinya di Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, sekitar pukul 08.00 WIB,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman.
Advertisement

Jenis barang yang disita polisi berupa satu unit laptop, serta sebuah telepon seluler. Tidak hanya itu, petugas juga sempat meminta keterangan kepada istrinya Sri Wahyuni terkait kasus itu. Wendy ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Mabes Polri, Kamis (27/9/2012) sekitar pukul 11.00 WITA di Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah.

Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, ini diduga terlibat dalam jaringan terorisme dan peledakan bom di Beji, Depok, awal September lalu, atas pengembangan penyidikan yang dilakukan oleh polisi. Penangkapan Wendy kelanjutan dari pengejaran terhadap kelompok Al Qaeda Indonesia pimpinan Baderi Hartono. Sebelumnya polisi berhasil menangkap sembilan orang tersangka kelompok ini di Solo dan seorang tersangka di Melawi, Kalimantan Barat.

Baderi, Rudi Kurnia, bersama enam anggota lainnya termasuk Barkah Nawasaputra alias Wawa alias Nawa alias Robot ditangkap di Solo pada 22 September 2012. Pada hari yang sama polisi menangkap tersangka kelompok ini yang bertugas membeli bahan kimia dan perakit yaitu Anggri Pamungkas yang melarikan diri ke Melawi. Sehari kemudian, polisi kembali menangkap lagi seorang tersangka kelompok yang baru terbentuk sekitar sembilan bulan ini yaitu Joko Parkit di Solo.

Advertisement

Menurut Kapolres Pamekasan Nanang Chadarusman, Wendy sendiri diduga turut merakit bom pipa bersama Nawa dan Anggri di rumah Rudi Kurnia, saat polisi melakukan penggerebekan pada Juli 2012. Dalam penggrebekan tersebut, polisi hanya berhasil menangkap dua tersangka Naim dan Mujib. Baderi dan teman-temannya diduga melarikan diri kembali ke Solo.

Selama pelarian ini, Baderi yang diduga murid dari kelompok Jamaah Islamiyah Bagus Budi Pranoto alias Urwah merekrut kelompok Muhammad Thorik yang meledakan bom di Beji, Depok, awal September lalu. Al Qaeda Indonesia ini diduga sebagai kelompok teroris yang melanjutkan perjuangan kelompok teroris Noor Din M Top. Meski para tersangka adalah pemain baru beberapa dari mereka memiliki hubungan dengan kelompok tersebut.

Wendy sendiri menikah dengan Sri Rahmawati, di sebuah pondok pesantren di Solo. Menurut Kapolres, Sri Rahmawati bertemu dengan Wendy di Solo, hingga akhirnya keduanya menikah dan kini dikaruniai dua orang anak. “Mereka ini sebenarnya tinggal di Solo, namun beberapa waktu lalu pulang ke rumah orang tuanya di Desa Pagendingan, Kecamatan Galis,” terang Kapolres.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif