News
Rabu, 16 Januari 2013 - 20:34 WIB

TERORISME: Kelompok Militan Serang Kilang Gas, Bunuh dan Culik Warga Asing

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kilang produksi gas di In Amenas, Aljazair, yang menjadi korban penyerangan pasukan pemberontak pro Al Qaeda, Rabu (16/1/2013). (lngworldnews.com)

Kilang produksi gas di In Amenas, Aljazair, yang menjadi korban penyerangan pasukan pemberontak pro Al Qaeda, Rabu (16/1/2013). (lngworldnews.com)

ALGIERS – Kelompok militan yang diyakini terkait jaringan Al Qaeda menyerang sebuah kilang produksi gas bumi di selatan Aljazair, Rabu (16/1/2013). Mereka dilaporkan menculik tujuh pekerja asing dan menewaskan seorang warga Prancis. Belum bisa dipastikan apakah aksi penyerangan dan penculikan ini terkait dengan ancaman kelompok-kelompok militan pro Al Qaeda yang mengancam bakal melakukan pembalasan atas serangan Prancis terhadap kelompok pemberontak di Mali, yang bertetangga dengan Aljazair.
Advertisement

Kantor berita Mauritania, ANI, menyebut pelaku serangan itu adalah kelompok pro Al Qaeda yang beroperasi di kawasan Sahara. Mereka menyerang ladang gas di In Amenas, yang berada tak jauh dari perbatasan dengan Libya dan dioperasikan oleh perusahaan patungan yang terdiri antara lain atas British Petroleum, perusahaan minyak Norwegia Statoil dan perusahaan minyak Aljazair Sonatrach.

Warga negara asing yang diculik terdiri atas lima warga Jepang yang bekerja sebagai teknisi pada perusahaan teknik Jepang JCG Corp, sementara pemerintah Irlandia juga menyebut seorang warganya ikut menjadi korban penculikan. Sumber lokal menyebut seorang warga Prancis tewas terbunuh dalam serangan itu. Namun belum jelas apakah warga Prancis yang tewas ini orang yang sama yang dilaporkan ikut menjadi korban penculikan.

Aljazair telah mengizinkan ruang udaranya dipakai Prancis dalam operasi militer melawan pasukan pemberontak pro Al Qaeda di Mali. Namun para pejabat setempat belum mengaitkan serangan ini dengan konflik di Mali tersebut.

Advertisement

ANI yang biasa memelihara kontak dengan kelompok-kelompok militan menyebut pelaku serangan dan penculikan dipimpin oleh Mokhtar Belmokhtar. Selama bertahun-tahun Belmokhtar memimpin para pemberontak Al Qaeda di kawasan Sahara sebelum akhirnya membentuk kelompok tersendiri, kemungkinan setelah terlibat pertikaian dengan para pemimpin militan lainnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif