News
Jumat, 9 Januari 2015 - 13:34 WIB

TEROR PARIS : Penyerang Charlie Hebdo Sudah Diramalkan Jadi Pembunuh Sejak 2005

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para penyidik polisi melakukan olah tempat kejadian perkara serangan terhadap kantor redaksi majalah Charlie Hebdo di Paris, Rabu (7/1/2015). (JIBI/Solopos/Reuters/Philippe Wojazer)

Teror Paris yang melibatkan dua bersaudara, Cherif dan Said Kouachi, membuka ingatan seorang jaksa yang pernah menangkap Cherif 10 tahun lalu.

Solopos.com, PARIS — Cherif Kouachi, satu dari pelaku penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo, Rabu (7/1/2014) lalu, bukan orang asing di mata penegak hukum Prancis. Mantan jaksa penuntut anti teror Prancis, Jean-Louis Bruguiere, menyebut telah menduga Cherif sebagai pembunuh sejak 10 tahun lalu.

Advertisement

Pada 2005 lalu, Bruguiere memerintahkan penangkapan terhadap Cherif Kouachi dengan karena diduga terlibat dalam jaringan sel kelompok jihadis. Jaringan ini merupakan kelompok pertama di Prancis yang diketahui merekrut para pemuda menjadi pejuang untuk dikirim ke Irak.

“Saat dia [Sherif Kouachi] duduk di depan saya pada 2005, tidak ada yang menarik dari dirinya. Dia hanya anak-anak dengan kepribadian yang tidak terlalu kuat dan di bawah pengaruh pemimpinnya,” kata Bruguiere yang dikutip Bloomberg, Jumat (9/1/2014).

Saat itulah Bruguiere kali pertama menatap mata Cherif Kouachi. Meski demikian saat kali kedua memandangnya, Bruguiere berpendapat. “Pria ini seorang pembunuh.”

Advertisement

Bersama Said, saudaranya, Cherif kini menjadi target utama perburuan besar-besaran setelah pembantaian di Charlie Hebdo. Kasus ini pun meyakinkan bahwa pendapat Bruguiere 10 tahun lalu menjadi kenyataan. “Orang-orang pendiam ini kemudian menjadi penjahat,” katanya.

Satuan elite polisi anti teror setempat telah mengepung tiga dusun, yaitu Corcy, Fleury, dan Longpont, sekitar 70 km utara Paris untuk memburu Said Kouachi, 34, dan adiknya, Cherif, 32. Dusun-dusun itu berbatasan langsung dengan hutan yang luasnya lebih besar daripada kota Paris.

Polisi meyakini dua orang itu masih berada di area tersebut dan diperkirakan masih membawa peluncur roket dan beberapa senjata. Keduanya juga membawa mobil Renault Clio yang dipakai saat kabur dari Paris.

Advertisement

Penduduk setempat mengatakan polisi melakukan pencarian dari rumah-ke rumah, dan tidak mengizinkan wartawan meliput proses pencarian. Upaya ini melibatkan lebih dari 1.000 polisi di kawasan itu, dibantu para petugas di Belgia, Luxemburg, dan Jerman, yang berbatasan dengan daerah itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif