News
Sabtu, 14 Maret 2015 - 13:30 WIB

TEROR ISIS : Pengiriman TKI ke Timur Tengah Diperketat

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Teror ISIS jadi perhatian dunia. Pemerintah memperketat pengiriman TKIke Timur Tengah untuk menghindari kemungkinan direkrut ISIS.

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah memperketat pengiriman TKI ke Timur Tengah guna menghindari kemungkinan jaringan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merekut calon TKI sebagai anggotanya.

Advertisement

“Kami perketat dari segi teknis, dan juga kami bekali wawasan kebangsaan saat mereka dalam masa pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dan welcoming program di negara penempatan,” kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, di Jakarta, Sabtu (14/3/2015).

Menurut Nusron, dengan pembekalan nilai kebangsaan maka semakin mengentalkan nasionalisme dalam diri calon TKI, sehingga ke-Indonesia-an dan keislaman mereka tidak akan goyah dengan ISIS.

Seperti diketahui, kekhawatiran bahwa ISIS melakukan perekrutan dan tawaran kerja mulai terlihat dengan ditahannya 16 WNI yang hendak menyeberang ke Suriah oleh Pemerintah Turki. Ada kekhawatiran mereka menyeberang ke Suriah untuk bekerja di bawah koordinasi ISIS karena termakan godaan besarnya upah.

Advertisement

Nusron menjelaskan saat ini pengiriman TKI ke Negara di Timur Tengah hanya untuk sektor formal, karena untuk sektor informal sudah ditutup.

Dengan adanya masa PAP dan welcoming program, sebenarnya sangat kecil peluang mereka akan menjadi korban perekrutan ISIS. Apalagi, setiap pengajuan izin kerja ke luar negeri juga harus ada kontrak dari perusahaan negara penempatan.

“Kontrak itu harus disetujui atau di-endorsement oleh perwakilan kita di luar negeri [Kedutaan dan KJRI]. Kalau yang minta itu agency tidak dikenal kami harus curiga. Ini bentuk kehati-hatian kita,” tambah Nusron.

Advertisement

Nusron mengaku pihaknya juga sudah pernah menolak permohonan dari mitra agency yang tidak dikenal.

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan pihaknya sedang menyelidiki modus baru perekrutan ISIS menggunakan biro perjalanan. Selain itu, BIN juga mewaspadai perekrutan ISIS melalui para agen penyalur TKI ilegal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif