News
Kamis, 26 Februari 2015 - 16:30 WIB

TEROR ISIS : PBNU Minta Pemerintah Tegas Hadapi Kelompok Radikal

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deretan mobil patroli ISIS (Dailymail)

Teror ISIS di Timur Tengah menimbulkan kekhawatiran di dalam negeri. Pemerintah diminta menindak kelompok radikal.

Solopos.com, BOGOR — Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) meminta pemerintah lebih tegas dalam menindak kelompok dan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang melakukan aksi radikal dan tindak kekerasan.

Advertisement

Ketua PBNU, Said Aqil Siraj, mengatakan pihaknya sudah memberikan rekomendasi terkait kelompok dan ormas radikal sejak masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Akan tetapi, pemerintah tidak terlihat serius dalam menindaklanjuti rekomendasi tersebut.

“Kami harap pemerintah lebih tegas, karena bagi mereka [kelompok radikal] tidak ada urusan kalau nanti Indonesia pecah, berantakan, dan terjadi konflik. Bagi mereka yang penting Islam,” katanya di Istana Bogor, Kamis (25/2/2015).

Said Aqil Siraj menuturkan aksi kekerasan dalam bentuknapapun yang mengatasnamakan agama adalah tindakan yang salah. PBNU sendiri sejak awal telah menolak aksi kekerasan dan radikalisme yang dilakukan sejumlah kelompok dan ormas Islam.

Advertisement

Menurutnya, saat ini negara-negara Islam di dunia meminta Indonesia berada di garis terdepan dalam melawan Islamic State Iraq Syria (ISIS) dan gerakan radikal lainnya. “ISIS itu lebih efektif dan berhasil merusak Islam dibandingkan dengan gerakan yang dilakukan kelompok non muslim, karena aksi yang dilakukannya berhasil mencoreng nama Islam,” ujarnya.

Said Aqil Siraj juga menyebutkan PBNU sendiri berupaya mengembalikan peradaban Islam sebagai pondasi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal tersebut juga ditujukan untuk menghilangkan stigma radikal dan kekerasan dari Islam.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif