News
Sabtu, 27 September 2014 - 15:06 WIB

TEROR ISIS : Militan ISIS Dekati Perbatasan Turki, Eropa Mulai Serangan Udara

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARACA — Militan Islamic State (IS) atau ISIS memperketat pengepungan terhadap sebuah kota di Suriah, dekat perbatasan Turki, Jumat (26/9/2014). Pengepungan itu berlangsung di tengah serangan udara yang didukung negara-negara Eropa terhadap militan tersebut, baik di Suriah maupun Irak.

Dilaporkan Reuters, Inggris yang menjadi sekutu terdekat AS, sepakat bergabung dalam aliansi untuk menyerang militan ISIS pekan lalu. Parlemen Inggris setuju mendukung keputusan Perdana Menteri (PM) David Cameron untuk ambil bagian dalam serangan udara di Irak.

Advertisement

Begitu pula dengan Belgia. Sebanyak 114 suara (banding 2 suara) di parlemen negara itu setuju militer bergabung dalam aliansi. Enam pesawat F-16 milik Belgia yang berada di Yunani ikut serta dalam serangan itu. Sedangkan Denmark juga berencana mengirimkan pesawat tempur.

“Ini bukan ancaman. Kita akan menghadapi khalifah teroris di pantai Mediterania dan di perbatasan negara anggota NATO. Mereka terbukti sengaja menyerang negara kami dan warga kami,” kata David Cameron.

Hingga pekan lalu, baru Prancis yang menjadi satu-satunya negara Barat yang mengikuti ajakan AS untuk memerangi militan ISIS. Sejak Senin (22/9/2014), Australia dan Belanda baru menyatakan bergabung. Diikuti Jerman yang menunjukkan dukungannya meskipun tidak mengirimkan pesawat tempur.

Advertisement

Obama mencari dukungan Internasional untuk bergabung dalam aliansi militer melawan militan IS atau ISIS. Masalahnya, aksi-aksi AS tidak cukup meredam kekuatan ISIS di Suriah yang masih terus menguasai Irak utara sejak Juni.

Militer AS kembali ke Irak setelah keluar dari negara itu pada 2011 lalu. Sedangkan serangan ke Suriah merupakan kali pertama bagi AS setelah menolak terlibat dalam konflik di negara itu. Aliansi militer ini juga melibatkan beberapa negara Arab yang dipimpin penguasa Sunni.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif