News
Selasa, 17 Januari 2017 - 14:30 WIB

TEROR ISIS : Digempur Irak, Pasukan ISIS Pakai Warga Sipil Mosul untuk Tameng

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasukan Irak menggempur ISIS (JIBI/Reuters)

Pasukan ISIS jadikan warga sipil di kota Mosul sebagai tameng.

Solopos.com, MOSUL – Serangan pasukan militer Irak yang dibantu oleh tentara Amerika Serikat berhasil memukul mundur pasukan Negara Islam Irak dan Suriah dari Kota Mosul, Minggu (15/1/2017). Meski telah menang, pertempuran tersebut ternyata membuat ribuan nyawa melayang.

Advertisement

Dikutip dari laman Alaraby.co.uk, salah seorang jurnalis lokal, Gareth Browne melaporkan tindakan keji pasukan ISIS yang menjadikan warga sipil sebagai tameng untuk mempertahankan kota yang telah diduduki sejak 10 Juni 2014, lalu. Gareth mengatakan pasukan ISIS tak segan menjadikan warga sipil untuk melindungi mereka dari peluru pasukan anti-terorisme (CTS) Irak.

Kejadian tragis di depan matanya itu membuat Gareth merasa phihatin. Ia menyayangkan tindakan pasukan ISIS yang dinilai tidak manusiawi dan jauh dari nilai Islam. Kejadian tersebut membuat pasukan CTS Irak bergerak cepat. Mereka menyisir setiap sudut kota untuk mencari pasukan ISIS yang menyebabkan huru-hara.

Lantaran merasa terdesak, pasukan ISIS kemudian memblokade jalan dengan menaruh mobil milik penduduk yang berisi bom. Sayangnya, aksi mereka itu tidak berhasil menghentikan pasukan CTS. Oleh sebab itu, mereka lalu menjadikan warga sipil sebagai tameng.

Advertisement

“Aksi tembak-menembak, pengeboman, dan pembunuhan seolah menjadi pemandangan lumrah setiap hari,” tutur Gareth.

Puncaknya, pasukan ISIS yang terdesak itu pun dipaksa membebaskan warga sipil yang disandera. Sementara itu, para sandera yang berhasil bebas mengaku sangat senang. Tak hanya berhenti sampai situ, pasukan CTS didapati menggerebek sebuah rumah milik seseorang yang diduga terlibat jaringan ISIS. Namun, saat diinterogasi, orang tersebut mengatakan dirinya tidak pernah bermaksud mendukung ISIS.

“Aku bukan pendukung ISIS. Tapi, aku dipaksa ikut perang karena mereka mengancam akan membunuhku beserta keluargaku,” tutur seorang sandera tersebut.

Advertisement

Setelah pasukan CTS berhasil merebut kembali kota Mosul, beberapa pasukan ISIS kabarnya melarikan diri ke kota Raqqa, Suriah. Mereka sengaja melarikan diri untuk menghimpun kekuatan baru. Sementara itu, penduduk lokal yang mendukung ISIS diamankan untuk diberikan hukuman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif