News
Kamis, 23 Oktober 2014 - 15:35 WIB

TEROR DI KANADA : 2 Pembunuhan Terjadi Setelah Kanada Ikut Serang ISIS

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penembakan (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, OTTAWA — Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper, berjanji melipatgandakan upaya memerangi organisasi teroris. Hal itu diucapkan seorang mualaf mengamuk dengan senjata api di Gedung Parlemen Kanada di Ottawa, Rabu (22/10/2014).

Pria bersenjata itu sempat menembak mati seorang tentara di National War Memorial di pusat kota Ottawa, Rabu pagi. Setelah itu, dengan membawa shotgun, dia menuju pusat Gedung Parlemen Kanada dan dikejar polisi. Pria itu tewas setelah baku tembak di tempat yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi Stephen Harper berbicara dengan para legislator.

Advertisement

Polisi Ottawa mengatakan terlalu dini menyimpulkan apakah penembakan tentara itu terkait dengan kasus serupa sebelumnya. Pembunuhan tentara tersebut merupakan kasus kedua dalam pekan ini yang diduga terkait militan Muslim.

Senada, Harper mengatakan belum mengetahui apakah pria bersenjata itu memiliki komplotan lain karena selama ini Kanada tidak pernah menerima intimidasi. “Ini akan mendorong kita untuk memperkuat upaya meningkatkan keamanan nasional dan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi serta melawan ancaman,” katanya di televisi setempat, Rabu, seperti dikutip Reuters.

Senin (20/10/2014) lalu, seorang pria menabrak dua tentara Kanada dengan mobilnya di Montreal. Kejadian itu menyebabkan satu orang tentara tewas. Kedua serangan ini terjadi di Kanada setelah bulan lalu mengirim enam jet tempur untuk ikut serta dalam serangan udara melawan militan ISIS di Irak dan Suriah.

Advertisement

Karena itu, Harper mengatakan Kanada akan meningkatkan upaya untuk memerangi kelompok teroris. “Kami akan menunbgkatkan kerja sama dengan seluruh dunia dan memerangi kelompok teroris yang brutal di negara-negara lain,” katanya.

Sementera itu, Menteri Pertahanan Kanada, Rob Nicholson, mengatakan pengiriman pasukan ke Irak akan terus dilakukan dan tidak akan terhalang oleh aksi terorisme tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif