Obat dan jamu palsu yang ditemukan di Cakung, Jakarta Timur, didominasi obat kuat khusus pria.
Solopos.com, JAKARTA — Temuan dalam penggerebegan unit ruko yang menjadi pabrik produksi obat dan jamu palsu/ilegal di komplek pergudangan di Cakung, Jakarta Timur, didominasi obat kuat. Obat khusus pria ini memang memiliki pasar yang besar.
Menyikapi hal ini, Ondri Dwi Sampurno Deputi II Pengawasan Obat Kosmetik dan Produk Komplemen Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merasa tidak heran dengan hal ini. Sambil tersenyum, dia mengatakan bahwa pilihan pelaku untuk memproduksi obat kuat ilegal kemungkinan besar didorong oleh permintaan pasar yang tidak sedikit.
“Ini kan demand laki-laki, dia [pelaku produksi obat/jamu ilegal] supply kan memenuhi demand,” katanya ketika ditanyai soal pasar obat kuat itu, Jumat (28/10/2016).
Hari ini, Jumat (26/10/2016) Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan beserta jajaran Dit Krimsus dan BPOM menyambangi lokasi produksi jutaan butir obat dan jamu ilegal. Penggerebekan dilakukan di dua lokasi, yakni Kompleks Pergudangan Centra Cakung dan Kompleks Pergudangan Green Sedayu Biz Park.
Di dalam unit-unit ruko pergudangan yang sudah dipasangi garis polisi tersebut, polisi menemukan sejumlah mesin pembuat obat dan jamu palsu, bahan baku obat dan jamu, serta kemasan-kemasan obat yang belum terpakai. Baca juga: Polisi Bongkar Pabrik Obat & Jamu Palsu Besar di Jakarta Timur.
Hingga saat ini, polisi masih memburu pemilik usaha atau penyandang dana pabrik tersebut. Sebab, perkiraan omzet bisnis ilegal tersebut tidaklah murah, mencapai Rp12,5 miliar belum termasuk biaya sewa atau pembelian unit ruko.