News
Senin, 28 Maret 2022 - 10:40 WIB

Ternyata Ini Pantangan Mbak Rara Saat Menjadi Pawang Hujan

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Raden Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara, sang pawang hujan Mandalika. (Youtube)

Solopos.com, SOLO — Saat menjadi pawang hujan, Raden Rara Istiati Wulandari atau kerap disapa Mbak Rara ternyata mempunyai pantangan saat bertugas.

Hal tersebut ia ungkap dalam podcast Deddy Corbuzier, yang tayang pada Kamis, 24 Maret 2022.

Advertisement

Awal mulanya, Deddy Corbuzier menanyakan pantangan seseorang ketika menjadi pawang hujan.

Baca Juga:  Potong Rambut Saat Puasa Bikin Batal atau Tidak? Ini Hukumnya

Advertisement

Baca Juga:  Potong Rambut Saat Puasa Bikin Batal atau Tidak? Ini Hukumnya

“Saya pernah dengar pawang hujan itu tidak boleh berhubungan seks ya?” tanya Deddy Corbuzier kepada Mbak Rara.

Perempuan yang mengaku menganut kepercayaan Kejawen itu membenarkan hal tersebut. Meski dia berstatus single parents satu anak, sebelum, saat dan setelah bertugas menjadi pawang hujan dilarang melakukan hubungan seks.

Advertisement

“Waktu [masih punya suami] jadi pawang hujan izin enggak ngasih jatah. Sebelum acara, pas acara dan setelah acara, enggak boleh [berhubungan seks]. Setelah itu boleh,” jawab dia.

Hal ini dikarenakan saat Mbak Rara menjadi pawang hujan harus dalam keadaan suci dan menyatu dengan alam.

Baca Juga: Kamu Bisa Dapat Mobil Daihatsu Rocky Seharga Rp120.000, Kok Bisa?

Advertisement

Seperti yang ia lakukan saat menjadi pawang hujan gelaran MotoGP Sirkuit Mandalika. “Itu kan harus dalam keadaan suci. Waktu jadi pawang hujan juga enggak pakai sepatu karena menyatu dengan alam,” urai dia.

Sebelumnya diberitakan, Rara yang tenar setelah membantu mengatur cuaca saat di kawasan Sirkuit Mandalika dalam kegiatan MotoGP Mandalika 2022 menyebut dirinya pramugari cuaca.

Baca Juga: Biar Berhasil, Ini yang Disiapkan untuk Program Inseminasi Buatan Bayi

Advertisement

Bukan pawang hujan, alasan Mbak Rara menyebut pramugari cuaca adalah karena dirinya hafal fenomena awan.

“Sebagai pramugari cuaca saya hafal itu dari sudut ke sudut sehingga memudahkan saat bekerja mengatur cuaca. Saat mengendalikan hujan itu saya ngobrol dengan awan, saya ngobrol dengan elemen tanah, saya ngobrol dengan angin,” teramg Mbak Rara, sebagaimana telah diberitakan Solopos.com sebelumnya.

Baca Juga: Ternyata Ini Arti dari Sukoharjo, Kabupaten yang Dijuluki Kota Gadis

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif