News
Selasa, 28 Agustus 2012 - 20:28 WIB

Terkait kasus Sampang, Forkagama Jateng Desak Kepala BIN Dicopot

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SEMARANG--Forum Keadilan dan Hak Asasi Umat Beragama (Forkagama) Jateng mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencopot Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Sebab menurut Ketua Umum Forkagama Jateng, KH Nuril Arifin Husein, kasus penyerangan, pembunuhan dan pembakaran rumah komunitas Islam Syah di Sampang, Madura karena lemahnya kinerja intelijen.

Advertisement

”Kepala BIN, Letjen TNI Marciano Norman yang membawahi kinerja inteljen negara harus bertanggungjawab,” katanya kepada wartawan Pondok Pesantren (Ponpes) Soko Tunggal, Sendangguwo, Kota Semarang, Selasa (28/8/2012).

Kasus Sampang, lanjut dia, sudah menyangkut masalah negara, karena terjadi pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa oleh sekelompok orang.
Bila kondisi ini dibiarkan dikhawatirkan bisa menimbulkan permasalahan lebih luas yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia.

”Presiden SBY harus bertindak tegas. Kalau inteljen negara [BIN] lemah, Kepala BIN harus dicopot. Supaya kasus Sampang tak terulang lagi,” ujarnya.
Sebelumnya Kepala BIN, Letjen TNI Marciano Norman mengakui kasus di Sampang, Madura karena lemahnya intelijen yang tak bisa mendeksi secara dini.

Advertisement

Lebih lanjut, Gus Nuril, panggilan Nuril Arifin Husein, menyatakan untuk mengusut tuntas kasus di Sampang, supaya dibentuk tim khusus.
Tim khusus beranggotakan berbagai elemen, seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Komnas HAM, tokoh agama, dan lainnya melakukan investigasi, mencari kebenaran di lapangan.

Sementara Sekretaris DPW Ahlulbait Indonesia (ABI) Jateng, Ahmad Mujahid, mengutuk keras kasus Sampang.

”Tindakan penyerangan terhadap kaum minoritas yang lemah melanggar hak asasi manusia,” ujar dia didampingi fungsionaris DPP ABI, Neqdad Turkan.

Advertisement

ABI Jateng menuntut kepada Polri dan aparat penegak hukum mengusut dan menindak tegas kepada pelaku, provokator, dan aktor intelektual kerusuhan Sampang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif