SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Gempa susulan yang cukup besar kembali mengguncang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pasca<a href="http://news.solopos.com/read/20180805/496/932157/gempa-lombok-7-sr-bmkg-ketinggian-maksimum-tsunami-05-meter" target="_blank" rel="noopener">gempa berkekuatan 7 skala Richter (SR)</a>, Minggu (5/8/2018) malam pukul 18.46 WIB. Gempa susulan ini berkekuatan 5,6 SR dan terjadi pada pukul 19.49 WIB.</p><p>Data yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa ini berpusat di 15 km barat laut Lombok Utara (8.28 LS,116.17 BT). Pusat gempa ini berada di kedalaman 10 km.</p><p>Saat gempa susulan terjadi, kepanikan warga kembali terjadi. Meski demikian, BMKG menyatakan gempa susulan 5,6 SR ini tidak berpotensi tsunami. Potensi tsunami hanya muncul dari gempa pertama pukul 18.46 WIB.</p><p>Dilaporkan <em>Metro TV</em>, warga berbondong bondong mengungsi ke Lombok Tengah. Jalan-jalan dipenuhi warga yang hendak mengungsi dari kawasan pantai mengendarai sepeda motor karena ada peringatan <a href="http://news.solopos.com/read/20180805/496/932157/gempa-lombok-7-sr-bmkg-ketinggian-maksimum-tsunami-05-meter" target="_blank" rel="noopener">potensi tsunami yang diterbitkan BMKG</a> sejak pukul 18.46 WIB lalu. Belum ada imbauan dari aparat pemerintah daerah atau BPBD setempat.</p><p>Sebelumnya, BMKG menyebutkan pusat gempa berada tak jauh dari pantai. Karena itu, risiko terjadinya tsunami tidak sebesar jika pusat gempa lebih jauh dari garis pantai.</p><p>"Maaf, ini gempa berpotensi tsunami, karena itu mohon kami sedang memantau tsunami. Diperkirakan tinggi muka laut maksimum dapat mencapai setengah meter, semoga tidak meningkat. Kami masih terus memantau lokasinya di sebelah utara Lombok dan Bali. Kami harus memantau," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui sambungan telepon saat dihubungi <em>Metro TV</em>, Minggu malam.</p><p>Dwikorita menyatakan ketinggian maksimum genangan air yang muncul di pantai akibat tsunami ini memang hanya 0,5 meter. Meski demikian, dia meminta masyarakat setempat menjauh dari pantai. "Kami mohon masyarakat menjauh dari pantai, terutama Lombok Utara meskipun tsunami diperkirakan hanya 0,5 meter. Tapi ini masih pemantauan," kata Dwikorita.</p>