News
Rabu, 8 Agustus 2012 - 15:52 WIB

TERINJAK GAJAH, Kepala Pusat Konservasi Gajah Riau Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

PEKANBARU- Kepala Pusat Konservasi Gajah (PKG) Riau, M Taat, 52, meninggal setelah dua pekan menderita cukup parah karena dinjak gajah yang diasuhnya. Korban sempat mengalami patah tulang kakinya.

Advertisement

Kepala Bidang Konservasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Syahimin mengungkapkan hal itu dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (8/8/2012) di Pekanbaru. M Taat, adalah kepala pusat koservasi gajah di kawasan Minas.

Syahimin menyebut, dua pekan yang lalu, Taat mengecek kesehatan salah satu gajah jinak yang ada di sana. Gajah jinak itu bertana Reno. Pengecekan kesehatan saat itu dia lakukan sendiri tanpa ada kawannya.

“Alamarhum itu akan mengecek kotoran gajah. Entah bagaimana mungkin almarhum terinjak gajah. Karena saat itu tidak ada orang, dia menelepon rekannya untuk minta bantuan,” kata Syahimin.

Advertisement

Kondisi korban setelah terinjak gajah, tetap saja berada di sekitar gajah itu sendiri. Ini menunjukan bahwa gajah yang selama ini diasuhnya, tanpa sengaja menginjak kaki kirinya hingga patah.

“Kita yakin, gajah itu tidak bermaksud menyerang. Sebab, kalau menyerang, pastilah korban sudah diinjak-injak sampai tewas saat itu juga. Tapi waktu korban masih dibantu kawannya dan dibawa ke rumah sakit,” kata Syahimin.

Masih menurut Syahimin, Taat sempat menjalani perawatan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Hasil rontagen, tulang kaki kirinya patah akibat diinjak gajah. Tapi korban saat itu, tidak ingin berlama-lama dirawat di rumah sakit. Korban memutuskan untuk melakukan pengobatan alternatif.

Advertisement

“Setelah dua pekan dirawat, akhirnya Taat meninggal dunia. Kami sangat kehilangan dirinya,” kata Syahimin. JIBI/SOLOPOS/dtc

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif