News
Kamis, 26 Juni 2014 - 20:40 WIB

Terakhir Menjadi Inspektur Upacara Praspa TNI, Ini Pesan SBY

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden SBY menanam pohon Trembesi di depan Mako AAU Yogyakarta, Kamis (26/6/2014). (SUnartono/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Inspektur Upacara (Irup) terakhir kalinya dalam Upacara Prasetya Perwira TNI di Lapangan Dirgantara, Akademi Angkatan Udara (AAU), Kamis (26/6/2014).

Pada 2015 mendatang ia tak lagi menjabat sebagai Presiden RI.

Advertisement

“Praspa TNI tahun 2014 ini adalah yang terakhir yang saya hadiri selaku Presiden Republik Indonesia. Setelah 10 tahun berturut-turut saya melantik perwira remaja menuju pengabdian pada NKRI. Secara pribadi saya bangga kepada TNI sebagai institusi negara tidak pernah absen dalam pengabdian kepada bangsa dan negara,” ungkap SBY dalam sambutannya diikuti dengan tepuk tangan para undangan.

SBY memberikan pesan khusus agar TNI terus mengembangkan kualitas jajaran akademi TNI. Supaya dapat mendidik dan menghasilkan perwira terbaik dan menjadi kekuatan TNI yang tangguh dan handal.

Advertisement

SBY memberikan pesan khusus agar TNI terus mengembangkan kualitas jajaran akademi TNI. Supaya dapat mendidik dan menghasilkan perwira terbaik dan menjadi kekuatan TNI yang tangguh dan handal.

Secara pribadi, kata SBY, ia sangat mencintai Akademi TNI karena mampu mencetak dan meluluskan para patriot dan pejuang bangsa. Mereka rela berjuang demi sang berkibarnya merah putih di seluruh Indonesia bahkan dunia.

SBY menambahkan TNI harus selalu siap untuk menjaga keutuhan NKRI, harus mampu menghadapi berbagai ancaman baik yang tradisional maupun non tradisional termasuk melakukan peperangan modern yang sarat dengan teknologi canggih.

Advertisement

“Para TNI dituntut untuk semakin cerdas terampil dan adaptif termasuk revolusi dibidang militer yang terangkum dalam tiga dekade terakhir ini,” ungkapnya.

Menurutnya, Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan peralatan militer yang dapat diproduksi di dalam negeri wajib diadakan sendiri. Untuk mempersiapkan agar TNI mampu mengemban tugas konvensional, sudah dibangun pusat pendidikan dan pelatihan multi tujuan. Seperti pusat perdamaian dan keamanan Indonesia di Sentul.

Di sekitarnya telah berdiri kampus Universitas Pertahanan dan enam pusat pendidikan seperti lawan terorisme dan penanggulangan bencana. TNI, imbuh dia, harus terlatih dalam menggunakan senjata dan peralatan militer.

Advertisement

Terlatih dapat bermanuver dengan taktik secara baik dan terdidik dalam Iptek dan dipersenjatai dengan alutsista yang makin canggih.

“Kita tidak bermaksud mengembangkan kekuatan militer yang agresif. Kita cinta damai meski kedaulatan. NKRI adalah harga mati. Kita hanya ingin TNI jadi kekuatan yang tangguh,” tegasnya di hadapan para Perwira Remaja.

Geopolitik terus berubah termasuk dikawasan ASEAN, kata dia, Indonesia berperan sebagai kekuatan regional dan pelaku global bahkan sudah aktif sebagai arsitektur kerjasama kawasan. Karena itu pemimpin TNI harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang kuat dalam menghadapi perkembangan lingkungan yang strategis itu. Agar kepentingan nasional dapat dijaga dan lindungi.

Advertisement

Seusai bertindak sebagai Irup, SBY bersama Ibu Negara menanam pohon Trembesi di depan Gedung Surya Dharma Mako AAU. “Barokah, subur, manfaat,” ungkapnya saat akan menanam pohon.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif