News
Sabtu, 31 Mei 2014 - 20:45 WIB

Tenggelam di Bengawan Solo, Pria Sukoharjo Masih Hilang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Antara)

Solopos.com, SOLO — Tim SAR, hingga Sabtu (31/5/2014) sore, masih terus melakukan pencarian warga Kelurahan Menuran, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, yang tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Kelurahan Pucangsawit, Jebres, Solo, Jumat (30/5/2014) sore.

Nama warga yang tenggelam ada dua versi, salah satu warga bernama Riyanto menyebut Pardiyanto yang tak lain tetangganya, sedang data dari tim SAR menyebut Parjiyanto alias Yanto. Saat tenggelam pria berusia 32, mengenakan kaos berwarna oranye.

Advertisement

Proses pencarian dari pantauan Solopos.com di lokasi kejadian, Sabtu, dilakukan dengan cara menyusuri sungai dengan menggunakan perahu karet dari tempat korban tenggelam saat berusaha menyeberangi sungai hingga Jurug bahkan sampai bawah jembatan ring road.

Selain itu, menurut Sekretaris BPBD Solo, Ekowati, proses pencarian yang dilakukan Sabtu pagi adalah dengan menyisir tepian sungai oleh anggota tim SAR yang membawa tongkat. “Kami juga mendirikan tiga pos pemantauan di tepi sungai Bengawan, yakni di Pucangsawit dekat tempat kejadian, belakang rumah Wali Kota Solo dan Jurug,” terang Ekowati kepada Solopos.com di pos pemantauan Pucangsawit, Sabtu.

Ditambahkan Ekowati, yang terlibat dalam pencarian adalah BPBD, SAR UNS, Tagana, Satkorlak, Solo Peduli, dan Polsek Jebres. Jumlahnya mencapai 60 orang yang terbagi menjadi tiga tim.

Advertisement

Sementara Kapolsek Jebres, Kompol Edison Panjaitan kepada Espos mengatakan, Jumat sore anggota tengah mencari pelaku pencurian dengan pemberatan. Saat melihat pelaku mencoba kabur, polisi melepaskan tembakan dan orang-orang berhamburan, ada yang berusaha menyeberangi sungai, satu orang tenggelam.

“Kami tidak tahu jika di lokasi menjadi tempat latihan merpati balap,” terang Edison.

Seperti diberitakan, Solopos, Sabtu, salah seorang warga, Simon Daya Prakarsa Jati, 19, warga RT 004/RW 008, Pucangsawit mengatakan, polisi diduga mengejar salah satu temannya bernama Toni. “Semuanya nyebar , saya dan lima orang lainnya terjun ke sungai. Tiga orang bisa menyeberang sungai. Sedangkan saya tidak bisa berenang jadi tenggelam, untungnya [saya] diselamatkan warga,” imbuh dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif