News
Selasa, 31 Januari 2023 - 21:04 WIB

Telanjur Geger, Ternyata Anak Ini Ngaku Diculik karena Terlambat Pulang

Newswire  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolsek Baguala AKP Meity Jacobus menegaskan dua kasus penculikan anak yang viral di medos adalah hoaks dan salah paham. (Antara/Daniel)

Solopos.com, AMBON–Kapolsek Baguala, Kota Ambon AKP Meity Jacobus menyatakan dua isu kasus penculikan anak yang viral di media sosial selama Januari 2023 adalah berita bohong atau hoaks.

“Kasus pertama di kawasan Passo, Kecamatan Baguala [Kota Ambon] hanyalah karangan seorang bocah perempuan yang takut dimarahi orang tuanya karena terlambat pulang,” kata Kapolsek Baguala, di Ambon dikutip dari Antara, Selasa (31/1/2023).

Advertisement

Siswi salah satu sekolah dasar di kawasan Passo berinisial CT ini mengaku nyaris diculik oleh orang tidak dikenal, tetapi yang bersangkutan akhirnya mengakui kalau peristiwa yang dialaminya hanya rekayasanya.

Sedangkan, kasus kedua adalah seorang anak remaja yang salah paham dengan sopir angkot, sehingga dia nekat meloncat dari dalam mobil di kawasan Perumahan Citra Land Lateri.

Saat itu sopir angkot tersebut hendak mengambil penumpang di kawasan perumahan itu, sementara di dalam mobil hanya terdapat satu penumpang yang duduk di depan bersama sopir.

Advertisement

Sedangkan, korban duduk sendirian di belakang merasa khawatir, sehingga nekat melompat dari dalam mobil dan langsung melarikan diri, meski pun sopir angkot sempat berhenti dan berniat mengangkat korban.

Menurut Kapolsek, dua kasus ini awalnya viral di media sosial dan menarik perhatian publik, tetapi fakta sebenarnya tidak terjadi seperti yang diceritakan.

“Untuk TBL, siswa SMK 3 Waiheru yang melompat dari dalam mobil angkot, karena merasa takut telah diselesaikan secara kekeluargaan di kantor Polsek antara sopir dengan korban dan keluarganya,” ujar Kapolsek.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif