News
Minggu, 16 Oktober 2022 - 01:10 WIB

Teknologi Terbaru Universitas Jember, Anggrek Tumbuh Lebih Cepat Empat Bulan

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peneliti anggrek Universitas Jember, Jawa Timur, Parawita Dewanti (tengah) memberikan pelatihan budi daya anggrek, Sabtu (15/10/2022). (ANTARA/HO-Humas Unej)

Solopos.com, JEMBER — Para peneliti Unit Pelaksana Teknis (UPT) Agrotechnopark Orchid Nursery Universitas Jember (Unej) Jawa Timur berhasil membudidayakan bunga anggrek dengan pertumbuhan lebih cepat empat bulan dari biasanya.

Teknologi itu disebut dengan Temporary Immersion Liquid Culture System (TILCS).

Advertisement

“Setelah mengembangkan teknologi kultur in vitro pada tanaman anggrek, kami sedang mengembangkan teknologi TILCS untuk memperpendek waktu budi daya anggrek,” kata peneliti anggrek Unej Parawita Dewanti dalam siaran pers yang diterima di Jember, Sabtu (15/10/2022).

Dengan teknologi TILCS yang menggunakan kultur cair, lanjut dia, pertumbuhan anggrek lebih cepat empat bulan dibandingkan dengan cara yang biasa dilakukan.

Advertisement

Dengan teknologi TILCS yang menggunakan kultur cair, lanjut dia, pertumbuhan anggrek lebih cepat empat bulan dibandingkan dengan cara yang biasa dilakukan.

Baca Juga: Anggrek Merapi Kian Langka, Pemuda Mriyan Boyolali Lakukan Konservasi

Aklitimasi anggrek juga lebih cepat mengingat anggrek muda bisa menjalani proses aklitimasi pada usia 6-8 bulan sedangkan dengan cara biasa baru bisa aklitimasi pada usia 10-12 bulan.

Advertisement

Ia menjelaskan tentang caranya yakni benih buatan yang embrionya berasal dari kultur jaringan kemudian dienkapsulasi dengan alginat yang diperkaya dengan nutrisi dan hormon sehingga bentuknya seperti benih.

Baca Juga: Gastrodia Bambu, Spesies Anggrek Langka yang Tak Suka Cahaya

“Penyimpanan benih sintetik anggrek selain aman juga praktis,” tuturnya.

Advertisement

Para peneliti anggrek di UPT Agrotechnopark telah mengembangkan dua varietas anggrek baru yang dinamakan Dendobrium Unej-1 dan Dendobrium Unej-2 pada tahun 2019.

Dengan dukungan penuh UPT Agrotechnopark Unej, lanjut dia, Agrotechnopark Orchid Nursery terus melaksanakan juga hilirisasi produk hasil penelitian di antaranya dengan desiminasi hasil penelitian kepada mahasiswa, baik internal maupun eksternal Unej, serta masyarakat luas.

Baca Juga: 30 Tahun Budi Daya, Warga Wonogiri Ini Punya Ratusan Ribu Tanaman Anggrek

Advertisement

“Bentuknya dalam komersialisasi anggrek hasil silangan lokal, integrasi dalam kegiatan pembelajaran, maupun pelatihan kepada khalayak umum,” katanya.

Ketua UPT Agrotechnopark Unej, Usmadi, mengatakan anggrek berpotensi menjadi bisnis yang menjanjikan mengingat harganya relatif stabil dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya.

“Perawatannya pun mudah mengingat anggrek cocok di iklim tropis Indonesia,” katanya.

Baca Juga: P3BB LPPM UNS Suluh Petani Anggrek, Apa Pula Manfaatnya?

Ia menjelaskan anggrek juga memiliki kekhasan pada warna bunga, bentuk, dan bunga yang tahan lama.

“Dan jangan lupa, Indonesia memiliki banyak varietas anggrek asli yang menjadi sumber genetik yang tidak dimiliki negara lain. Anggrek asli Indonesia itu berpotensi diekspor ke luar negeri,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif