News
Selasa, 2 Agustus 2022 - 20:55 WIB

Tekan Inflasi, Andreas Eddy: TPID Harus Total Football

Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Andreas Eddy Susetyo, Anggota Komisi XI DPR (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Anggota Komisi XI DPR Andreas Eddy Susetyo mengingatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan terobosan guna menekan laju inflasi sebagai dampak krisis ekonomi global yang kini tengah terjadi di Indonesia.

Wakil rakyat dari Fraksi PDIP itu mengibaratkan TPID seperti tim sepak bola yang harus bermain total football.

Advertisement

“Tugas TPID sekarang menjadi jauh lebih berat karena harus bergerak seperti tim sepakbola yang memainkan total football dengan target bukan hanya inflasi di daerah masing-masing namun juga memitigasi daerah yang surplus dan defisit bahan pangan tertentu untuk kemudian dilakukan perdagangan domestik,” ujarnya dalam rilis yang diterima Solopos.com, Selasa (2/8/2022).

Ia menyatakan, TPID harus bekerja berbasis gerakan gotong-royong yang digaungkan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.

Advertisement

Ia menyatakan, TPID harus bekerja berbasis gerakan gotong-royong yang digaungkan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.

Baca Juga: TPID Solo Gelar OP, Salurkan 2 Ton Bawang Merah & 1,5 Ton Cabai

Menurutnya, ego kedaerahan harus ditanggalkan demi kepentingan nasional dalam rangka menekan laju inflasi.

Advertisement

Strategi keterjangkauan harga, kata dia, dilakukan dengan pemanfaatan anggaran belanja pemerintah dalam rangka stabilisasi harga.

Baca Juga: Tahan Suku Bunga 3,5 Persen, BI Tetapkan 6 Bauran Kebijakan Ini

Strategi ketersediaan pasokan dilakukan melalui berbagai program dalam kerangka memenuhi kebutuhan pangan yang mudah diakses masyarakat.

Advertisement

“Implementasi paling sederhana adalah pemenuhan kebutuhan hortikultura secara mandiri skala rumah tangga akan berdampak pada penurunan tekanan permintaan di pasar yang pada akhirnya berkontribusi terhadap stabilitas harga. Kemudian strategi kelancaran distribusi dilakukan dengan mendorong dilakukannya kerja sama antardaerah dalam rangka memenuhi pasokan komoditas pangan. Salah satu implementasi strategi ini adalah digitalisasi pasar tradisional yang akan memperluas pasar dan memperpendek rantai distribusi sehingga menekan biaya,” imbuh dia.

Baca Juga: Tangguh! UMKM Terus Ekspansi di Tengah Tren Inflasi Naik

Tidak kalah pentingnya menurutnya, adalah strategi dalam pengelolaan komunikasi yang efektif melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Advertisement

Pertimbangan strategi komunikasi ini adalah untuk menangkal terjadinya informasi asimetris terhadap perkembangan harga di pasar. Keterikatan masyarakat terhadap media sosial saat ini bisa menjadi celah terjadinya disinformasi yang berpotensi menimbulkan gejolak harga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif