News
Jumat, 18 September 2015 - 19:00 WIB

TATA KELOLA MIGAS : Sebut Harga Avtur Pertamina Mahal, Menhub Malah Dituding Pro Asing

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tata kelola migas masih sering dikritik, termasuk yang terkait Pertamina seperti kritik Menhub belakangan ini.

Solopos.com, BALIKPAPAN — Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) meminta agar Presiden mengevaluasi kinerja menteri yang lebih memihak asing ketimbang memihak badan usaha milik negara (BUMN).

Advertisement

Pernyataan ini dilontarkan oleh FSPPB terkait pernyataan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengenai harga avtur yang dijual oleh Pertamina yang lebih mahal 20% dibanding dengan harga jual avtur di luar negeri.

“Pertamina sebagai BUMN mengemban amanah dalam penyediaan BBM, selain itu juga bertugas menyetor pendapatan negara dan menjadi agen of development bagi pertumbuhan negara. Hal ini selayaknya mendapatkan dukungan dari seluruh elemen negara,” tutur Presiden FSPPB Eko Wahyu Laksmono dalam rilis yang diterima Bisnis/JIBI, Jumat (18/9/2015).

Dia menyayangkan pernyataan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang justru dianggap menghujat Pertamina dan akan membuka peluang dan kesempatan pada pihak swasta, termasuk pihak asing, untuk menyediakan avtur. Menurutnya, pernyataan pejabat negara yang tak disertai dengan analisa yang mendalam dapat menimbulkan opini masyarakat yang sangat tidak menguntungkan bagi bisnis BUMN.

Advertisement

Oleh karena itu, federasi juga meminta agar Ignasius Jonan untuk menghentikan semua pernyataannya yang mendiskreditkan Pertamina. Bila perlu konfirmasi, Menhub diminta tidak menyatakannya di depan publik.

“Seluruh pihak terkait dalam memberikan pernyataan di depan publik agar lebih mengedepankan kepentingan nasional termasuk kepentingan perkembangan perusahaan milik negara,” tutup Eko.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif