News
Minggu, 31 Oktober 2021 - 09:36 WIB

Taruhan Nyawa Berburu Harta Karun Sriwijaya di Sungai Musi

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menyusun perhiasan emas yang diduga peninggalan masa kerajaan Melayu kuno atau Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (28/10/2021). Perhiasan emas tersebut ditemukan warga di dasar Sungai Musi Palembang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.

Solopos.com, PALEMBANG — Cerita tentang penemuan harta karun diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya di perairan Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan bukan isapan jempol belaka. Belakangan penemuan harta tersebut menjadi sorotan dunia.

Para pemburu harta karun itu kebanyakan bermukim di wilayah Pulau Kemaro, delta kecil seluas 79 hektare. Pulau ini merupakan destinasi wisata tentang persemayaman terakhir Putri Sriwijaya yang jaraknya 9 km dari pusat Kota Palembang.

Advertisement

Salah satu pemburu harta karun Sriwijaya itu adalah Budiman, 30. Dia mengaku sudah empat tahun berburu harta karun yang keahliannya diturunkan dari ayahnya, Bak Hamid, 59. Budiman mengatakan ayahnya menjadi penyelam yang berburu harta karun di Sungai Musi sejak 2009.

Baca juga: Sungai Musi Ladang Harta Karun Sriwijaya?

Advertisement

Baca juga: Sungai Musi Ladang Harta Karun Sriwijaya?

Dikutip dari Antara, Minggu (31/10/2021), pada Kamis pagi (28/10/2021), Budiman dan lima anggota timnya termasuk sang ayah memulai perjalanan mencari harta karun Sriwijaya dengan menyisir sisi barat Pulau Kemaro menggunakan ketek alias perahu mesin sewaan. Seletah 20 menit berjalan, mereka tiba di titik yang diyakini menyimpan banyak benda berharga.

Budiman bergegas mempersiapkan penyelaman menggunakan masker kaca, kayu, dan karet, yang terhubung dengan oksigen. Sembari menunggu Budiman menyelam, rekannya yang berada di perahu melempar pancing. Mereka berharap Budiman keluar dari sungai sedalam 17-25 meter membawa sekantung perhiasan.

Advertisement

Baca juga: Kisah Pemburu Harta Karun Sriwijaya Bertaruh Nyawa Selami Sungai Musi

Budiman menambahkan, berburu harta karun Sriwijaya di Sungai Musi bukan hal mudah. Arus sungai mengalir deras dan kondisi gelap membuatnya kesulitan. Dia hanya bisa mencari benda berharga dengan meraba-raba dan mengandalkan tangan sebagai mata yang kadang menyisakan luka pada jari-jemarinya.

“Tangan yang menjadi mata, membedakan mana logam, batu, atau sampah. Bila dirasa itu logam, kalau ukurannya kecil dimasukkan ke saku celana. Bila ukurannya cukup besar diikatkan ke tubuh,” terang dia.

Advertisement

Baca juga: Harta Karun Kerajaan Sriwijaya Ditemukan, Harganya Miliaran

Pecahan keramik menjadi benda yang paling sering ditemukan. Para pemburu kemudian menyerahkan benda-benda itu kepada pengepul untuk dijual. Harganya pun bervariasi, bergantung kelangkaan, umur, dan motifnya.

Perburuan harta karun Sriwijaya di Sungai Musi sudah dilakukan masyarakat setempat sejak dulu. Mereka meyakini masih banyak peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terpendam di Kota Palembang, khususnya di perairan Sungai Musi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif