News
Kamis, 9 Agustus 2018 - 11:20 WIB

Tanggapi Kicauan Andi Arief, Ketum PAN: Sampah!

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA &ndash;</strong> Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menanggapi kicauan kontroversial Wasekjen <a href="http://news.solopos.com/read/20180808/496/932959/demokrat-prabowo-jenderal-kardus-sandiaga-uno-bayar-pan-pks-rp500-m">Partai Demokrat</a> Andi Arief yang menyebut ada pemberian mahar Rp500 miliar kepada PAN dan PKS. Mahar itu disebutkan ditawarkan Sandiaga Uno guna dapat menjadi cawapres Prabowo Subianto.</p><p>Zulkifli menyebut ucapan Andi hanya sebatas berita palsu dan hanya senilai sampah. "Itu apa perlu dibahas sesuatu yang enggak ada. Ya tak usah dibahas lah. Itu bisa dikatakan apa tuh sampah kan. Hoaks. Mendingan obrolkan capres saja," kata Zulkifli di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018).</p><p>Zulkifli enggan membahas terkait nama Sandiaga Uno yang tiba-tiba mencuat menjadi kandidat cawapres terkuat untuk Prabowo di Pemilihan Presiden 2019 nanti.</p><p>"Kita ikuti saja perkembangan. Hari-hari ini kelihatannya akan panjang ya. Tidak 24 jam, mungkin 48 jam nih," ujarnya, seperti diberitakan <a href="https://cms9.bisnis.com/admin/article/Suara.com"><em>Suara.com</em></a>.</p><p>Zulkifli mengakui adanya faktor penghambat yang menyebabkan partai koalisi pendukung <a href="http://news.solopos.com/read/20180809/496/932997/pagi-ini-prabowo-temui-sby-bahas-koalisi">Prabowo</a> belum juga resmi terbentuk. "Ada dinamika perkembangan baru," pungkas Zulkifli Hasan singkat.</p><p>Dikutip <a href="https://cms9.bisnis.com/admin/article/Solopos.com%20"><em>Solopos.com</em> </a>sebelumnya, <a href="http://news.solopos.com/read/20180809/496/932998/jadi-trending-topic-cuitan-jenderal-kardus-tembus-5.859">Andi Arief</a> mengungkapkan kata-kata melalui akun Twitternya setelah -katanya- Sandiaga Uno menyetorkan uang kepada dua partai pendukung Prabowo, PAN dan PKS. Kedua partai ini sebelumnya berpeluang keluar dari koalisi Prabowo jika tidak sepakat soal cawapres.</p><p>"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. <em>Jendral</em> kardus," kicau Andi Arief melalui akun Twitter, @AndiArief, Rabu (8/8/2018) malam.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif