News
Jumat, 26 Maret 2021 - 13:50 WIB

Tanah Kuburan di Sumbar Meninggi 1,5 Meter, Ahli Geologi Sebut Fenomena Aneh

Newswire  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Makam yang meninggi dengan sendirinya di Padang Pariaman, Sumbar. (suara.com)

Solopos.com, PADANG PARIAMAN -- Fenomena alam janggal terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar). Tanah salah satu makam tepatnya di Korong Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan Enam Lingkung, meninggi dengan sendirinya.

Tidak dalam hitungan sentimeter, namun naik hingga 1,5 meter. Peristiwa ini pun membuat warga setempat heboh.

Advertisement

Banyaknya warga yang penasaran dengan kondisi tersebut lantas berdatangan ke makam untuk melihat langsung. Hingga kini, belum diketahui apa penyebab tanah pekuburan itu meninggi.

Peristiwa langka itu dibenarkan Wali Korong Sungai Asam, Anwar. Menurutnya, peristiwa itu diketahui terjadi sejak sepekan terakhir.

Baca juga: Sopir Pengacara Habib Rizieq Ditangkap Karena Bawa Golok, Katanya Buat Potong Mangga

Advertisement

"Tanah meninggi ini terjadi di atas tiga kuburan tanpa nama. Tinggi tanah sudah mencapai 1,5 meter dengan diameter 3,5 meter," katanya, Jumat (26/3/2021), seperti dikutip dari suara.com.

Menurut Anwar, tidak ada tanda-tanda makam itu sengaja ditinggikan. Sebab, di lokasi kuburuan, tidak ditemukan bekas tanah yang diambil maupun yang ditambah.

"Setahun lalu kuburan itu juga sempat mengalami perubahan. Tetapi tidak meninggi seperti sekarang ini," katanya.

Advertisement

Terpisah, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar, Dian Hadiyansyah, mengatakan kejadian itu merupakan fenomena aneh. Sebab, pergerakan tanah biasanya terjadi di kawasan lereng.

Baca juga: Perwira TNI Jadi Korban Salah Sasaran Penggerebekan Satresnarkoba Polresta Malang Kota

"Gerakan tanah di lereng biasanya terjadi akibat curah hujan yang tinggi kemudian masuk ke pori-pori bebatuan. Namun kalau di dataran adalah suatu yang aneh dan perlu dilakukan pengkajian," katanya.

"Kami belum bisa memberikan kesimpulan pasti dalam fenomena ini. Tentunya kami mencoba mendorong rekan-rekan di IAGI untuk melakukan penelitian lebih dalam," imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif