News
Rabu, 6 Juni 2012 - 22:50 WIB

TAKSI Satu-satunya Bisnis Transportasi Yang Tumbuh

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (Dwi Prasetya/Espos/dok)

ilustrasi (Dwi Prasetya/Espos/dok)

SOLO–Taksi menjadi satu-satunya bisnis sektor transportasi yang terus bergeliat di Kota Solo hingga saat ini. Sementara, bus kota dan angkutan kota (Angkuta) terus stagnan.

Advertisement

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Solo, Joko Suprapto, menyampaikan pertumbuhan dua sektor transportasi lokal yakni taksi dan bus kota sangat tidak seimbang. “Taksi terus tumbuh sementara bus lokal stagnan,” kata Joko, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (6/6/2012).

Tumbuhnya bisnis taksi ini, kata dia, bisa dilihat dari banyaknya investasi yang dilakukan oleh enam perusahaan taksi lokal. “Tahun ini Kosti Solo akan menambah jumlah armadanya. Sementara, belum lama ini Gelora Taksi juga melakukan hal yang sama, dan beberapa perusahaan taksi juga baru saja melakukan peremajaan,” tambah dia.

Di Solo ada enam perusahaan taksi yang beroperasi. Yakni Solo Central Taksi, Kosti Solo, Mahkota Ratu Taksi, Bengawan Taksi, Gelora Taksi dan Sakura Taksi. Total armada yang beroperasi mencapai 583 unit.

Advertisement

Sementara, jumlah bus kota yang terdaftar di Organda saat ini hanya 245 unit. Angka ini pun, kata Joko, mayoritas banyak yang tidak beroperasi.
Dia mengatakan pertumbuhan bisnis angkutan khususnya taksi di Solo tidak lepas dari tingginya pertumbuhan industri perhotelan. Wacana pembangunan 19 hotel baru di Solo menjadi angin segar bagi sektor transportasi khususnya taksi.

Tapi, Organda menegaskan bahwa Solo tertutup bagi perusahaan taksi luar. “Kami akan tetap bertahan dengan enam perusahaan taksi itu. Kebutuhan taksi untuk saat ini sudah sangat cukup, meskipun akan mengalami kekurangan pada saat Lebaran.” Tapi, lanjut dia, Organda hanya terbuka bagi enam perusahaan taksi tersebut jika ada yang menginginkan perluasan usaha atau menambah armada.

“Memang harus dibatasi. Kami hanya ingin melakukan pembinaan bagi pengusaha lokal. Jadi, saat ini dan seterusnya, bahkan jika hotel-hotel baru di Solo itu sudah buka, kami tetap tidak ingin ada perusahaan taksi asing masuk Solo.”

Advertisement

Ketua Kosti Solo, TB Marsudi, menambahkan tumbuhnya bisnis taksi ini tidak hanya dari hotel saja. Melainkan dari tamu ritel atau pelanggan perorangan yang memesan lewat telepon.

Dia mengatakan, mengantisipasi semakin tingginya permintaan, tahun ini Kosti segera meremajakan 50 unit armada pada bulan akhir Juli atau awal Agustus. “Kalau penambahan armada, baru sebatas wacana.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif