News
Selasa, 5 Desember 2023 - 18:46 WIB

Tak Modal Uang & Partai, Anies Baswedan Sebut Diamanati Jadi Capres 2024

Chelin Indra Sushmita  /  Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan (kanan) meminta doa restu ke ibunya Aliyah Rasyid Baswedan (kiri) sebelum memulai hari pertama kampanye sesuai jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (28/11/2023). (Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Solopos.com, JAKARTA — Calon presiden (capres) yang diusung Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menyebut pencalonan dirinya sebagai capres pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 bukanlah kehendaknya, tapi diamanatkan.

Dia menjelaskan, bahwa dirinya tidak mencalonkan diri, namun diamanati menjadi capres. Anies menganggap bahwa dirinya hanya seorang guru yang tidak memiliki uang dan partai politik.

Advertisement

“Saya jadi capres dipanggil, tadi saya ceritakan, saya dipanggil dan diamanati calon presiden. Uang tidak punya, partai tidak ada, saya ini guru resminya,” kata Anies di Hotel Resinda, Karawang, Selasa (5/12/2023).

Meski hanya seorang guru, namun saat diamanati menjadi seorang capres dirinya memiliki tanggung jawab untuk membawa perubahan. Tidak hanya bercerita mengenai pencalonan menjadi capres, eks Gubernur DKI Jakarta ini juga menyinggung soal poster umbar janji yang banyak terpampang di berbagai titik.

Advertisement

Meski hanya seorang guru, namun saat diamanati menjadi seorang capres dirinya memiliki tanggung jawab untuk membawa perubahan. Tidak hanya bercerita mengenai pencalonan menjadi capres, eks Gubernur DKI Jakarta ini juga menyinggung soal poster umbar janji yang banyak terpampang di berbagai titik.

Anies menilai bahwa poster janji tersebut sah saja dilakukan dan tidak boleh ada pelarangan dari umbar janji tersebut di masyarakat.

“Jadi kalau ada orang bawa poster jangan umbar janji salah itu posternya, harusnya posternya umbarlah janjimu, ku tagih nanti,” ujarnya.

Advertisement

Anies adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Kedua adiknya bernama Ridwan Baswedan dan Abdillah Baswedan. Sebelum masuk dunia politik, Anies dikenal sebagai seorang akademisi. Hal tersebut tak terlepas dari pengaruh orang tuanya.

Ayah Anies adalah dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), sedangkan ibunya (Aliyah Rasyid Baswedan) adalah dosen dan guru besar emeritus di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Anies Baswedan adalah lulusan S-1 Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM). Di kampus tersebut dia dikenal sebagai mahasiswa yang sangat aktif dan kritis, termasuk terhadap pemerintahan.

Advertisement

Dia melanjutkan pendidikan S-2 di Universitas Maryland, College Park, Amerika Serikat (AS). Pendidikan doktoral juga dilakukan di luar negeri, tepatnya di Northern Illinois University, AS.

Pada 2007 dia dilantik menjadi rektor Universitas Paramadina. Saat menjabat jabatan tersebut, Anies menjadi rektor termuda di Indonesia karena masih berusia 38 tahun.

Pada 2014 Anies Baswedan dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Namun, pada 2016 dia dicopot dari jabatan tersebut.

Advertisement

Sejak 2017 hingga 2022 Anies adalah Gubernur DKI Jakarta. Pemberhentian Anies dari jabatan Gubernur DKI Jakarta tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 100/P Tahun 2022. Keppres tersebut dibacakan sebelum pelantikan Heru Budi Hartono sebagai penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif