News
Minggu, 30 Januari 2022 - 16:23 WIB

Tak Hanya Kantor, PBNU akan Bangun RS hingga Pesantren di IKN

Tim Solopos  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gus Yahya mencanangkan pembangunan kantor baru PBNU di Ibu Kota Negara (IKN). (Istimewa)

Solopos.com, PENAJAM PASER UTARA — Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)  mencanangkan pembangunan kantor baru PBNU di Ibu Kota Negara (IKN) yang berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Selain kantor, PBNU juga akan membangun rumah sakit, perguruan tinggi serta pesantren di lokasi ibu kota baru Nusantara.

Advertisement

“PBNU mendahului mohon izin untuk ikut menempati Ibu Kota Negara Nusantara,” kata Gus Yahya di sela-sela pencanangan kantor baru PBNU di IKN Penajam Paser Utara, Minggu (30/1/2022) dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Baca Juga: Politikus PPP Ini Menilai Pemindahan IKN Kepentingan Oligarki

Untuk pembangunan kantor baru PBNU, juga telah ada pembicaraan baik dengan pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah.

Advertisement

“Alhamdulillah sudah ada pembicaraan dari kemarin. Dan Pak Bupati [Penajam Paser Utara] siap memfasilitasi. Supaya begitu resmi kantor Ibu kota Nusantara [ditempati] di situ segera ada gedung baru kantor PBNU,” kata Gus Yahya.

Nama Nusantara sebagai Ibu KotaNegara, kata Gus Yahya, sebenarnya bisa dikaitkan dengan dunia santri. “Nusantara itu NU, santri, pemerintah dan rakyat,” kata Gus Yahya.

Baca Juga: Jokowi: Pindah IKN Tak Cuma Pindah Gedung, Tapi Pindah Mindset

Advertisement

Menurut Gus Yahya, ketika mulai ada gagasan untuk membangun Ibu Kota baru, saat itu banyak daerah mengajukan diri menjadi Ibu Kota baru.

“Saya pikir malah masyarakat di sini tidak kepikiran. Jadi yang jadi Ibu Kota malah tidak kepikiran. Kalau dulu orang daerah sekarang jadi Ibu Kota dan orang Jakarta nanti akan jadi orang daerah,” kata Gus Yahya disambut dengan tawa hadirin.

Sementara itu, selain mencanangkan kantor baru, Gus Yahya didampingi Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul), pengurus inti PBNU, Bupati Penajam Paser Utara serta beberapa tokoh lantas menuju titik nol pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Di titik nol Ibu Kota, yang masih berupa hutan, Gus Yahya lantas memimpin doa bersama dan diamini para tokoh yang hadir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif