News
Kamis, 12 Mei 2011 - 10:49 WIB

Tahun ini, RI tak perlu lagi impor beras

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Foto: Detikcom)

Ilustrasi (Foto: Detikcom)

Advertisement

Jakarta (Solopos.com)–Pemerintah optimistis target produksi beras tahun ini terpenuhi sehingga tidak perlu lagi impor beras. Tahun ini produksi beras ditargetkan 70,6 ton.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa optimistis target tersebut dapat tercapai mengingat pertumbuhan produksi beras telah meningkat dari 0,8 persen menjadi sekitar 1 persen.

Advertisement

Menko Perekonomian Hatta Rajasa optimistis target tersebut dapat tercapai mengingat pertumbuhan produksi beras telah meningkat dari 0,8 persen menjadi sekitar 1 persen.

“Kita optimis karena kalau dulu 0,8 persen tapi sekarang sudah 1 persen, sekian. Artinya dengan ARAM (Angka Ramalan) II dan ARAM III nanti tentu capaian 70 juta akan tercapai,” ujar Hatta ketika ditemui di Kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (11/5/2011) malam.

Dengan begitu, tambah Hatta, surplus beras dari dalam negeri juga bisa ditingkatkan dari 5 juta ton menjadi 10 juta ton.

Advertisement

Jika target ini tercapai, lanjut Hatta, maka tidak diperlukan impor beras, kecuali impor beras mahal.

“Kita kan impor itu kalau kita kekurangan, makanya kita berdoa supaya tidak ada kekurangan, kita harus kerja keras. Tidak perlu impor kalau 70 juta itu tepat, kita gak memerlukan impor, tapi impor untuk beras-beras khusus, memang itu sih silahkan saja, misalkan expatriat yang tinggal di Indonesia mau makan beras Jepang, sticky rice, silahkan, tapi itu sedikit sekali,” pungkasnya.

Selain itu, menurut Hatta, sinergi BUMN akan sediakan tambahan beras sekitar 3 juta ton untuk Perum Bulog

Advertisement

“Yang membuat kita lebih secure adalah sinergi BUMN di bidang pangan yang akan memproduksi beras tahun ini atau gabah di atas 3 juta ton,” ujar Hatta.

Dengan demikian, lanjut Hatta, jika Bulog mau menambah stoknya selain dari petani, maka bisa dibeli dari BUMN yang memiliki lahan pertanian tersebut. Diperkirakan untuk memenuhi target stok beras sebesar 2,5 juta ton, Bulog bisa membeli 2 juta ton beras dari sinergi BUMN ini, selebihnya berasal dari petani.

“Dengan demikian ini dedicate untuk Bulog sehingga dari sisi itu saja sudah ada tersedia 2 jutaan ton dengan kata lain tidak berati kita harus beli semua, karena beras petani juga harus kita beli, tapi potensi Bulog untuk beli lebih dari 3 juta ton itu ada,” tegasnya.

Advertisement

Hatta menyatakan sinergi BUMN ini akan mulai tanam padi pada Juni mendatang, sehingga diperkirakan akan panen pada akhir tahun.

“Itu BUMN-BUMN yang miliki lahan tahun 2011 tepatnya Juni akan mulai menanam,” tandasnya

(Detikcom/nad)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif