News
Jumat, 29 Desember 2017 - 02:20 WIB

Tahun Depan, Bisnis Kuliner DIY Makin Bersaing

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (wikipedia.org)

Bisnis kuliner secara umum di DIY terus mengalami pertumbuhan

Harianjogja.com, JOGJA-Selain dikenal sebagai destinasi wisata, keanekaragaman kuliner Jogja juga menjadi magnet bagi kota ini. Kendati banyak tumbuh kuliner baru, banyak pula yang bertumbangan karena karena kurang memiliki pondasi dalam menjaga mutu produk.

Advertisement

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Boga Indonesia (Aspbi) DIY  Yoyok Hery Wahyono mengatakan, bisnis kuliner secara umum di DIY terus mengalami pertumbuhan. Banyak produk atau merek makanan baru yang bermunculan yang terus meramaikan bisnis kuliner. “Di samping banyak yang bermunculan, tetapi banyak juga yang tumbang,” ujar Yoyok kepada Harian Jogja, Kamis (28/12/2017).

Yoyok memaparkan, sebagai pelaku usaha kuliner ada beberapa nilai yang mesti dipegang sebelum menjalankan bisnis ini. Saat mendirikan Warung SS, Yoyok berprinsip sebuah usaha dibidang makanan yang terutama adalah menjaga kualitas dan rasa makanan.  “Berbisnis kuliner bagi saya itu, produknya harus enak dan rasa harus terus dipertahankan. Banyak pelaku bisnis kuliner yang menerapkan ini dan mereka tetap bertahan meski kondisi saat ini persaingan makin ketat,” papar Yoyok.

Tak dipungkiri, kemajuan sosial media dalam mempromosikan makanan membuat banyak orang berlomba untuk menyajikan makanan dengan tampilan menarik yang menggugah selera. Namun, banyak pula dari pebisnis ini yang mengabaikan rasa atau kualitas produknya. “Jadi intinya yang harus dipertahankan agar bisnis kulinernya tetap berjalan selain rasa yakni harga dan pelayanan. Sementara, penampilan fisik makanan itu bisa nomor keempat,” papar Yoyok.

Advertisement

Demikian juga dengan kuliner-kuliner legendaris yang selalu jadi incaran para pelancong yang bertandang ke DIY. Yoyok memaparkan kuliner legendaris terus menunjukkan pertumbuhan yang baik. Namun, banyak kuliner legendaris di DIY yang enggan mengembangkan diri. Meski penjualan semakin laris, tetapi upaya untuk mengembangkan diri dengan memperluas pasar masih enggan dilakukan.

“Memang semakin laris, tetapi kebanyakan dari mereka enggan mengembangkan diri dengan memperluas pasar, misalnya buka cabang. Mereka umumnya merasa cukup dengan satu gerai dan makin ramai,” jelas Yoyok.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Ekonomi DIY Kuliner DIY
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif