Sport
Senin, 20 Mei 2024 - 21:54 WIB

Emosi Arteta Campur Aduk Arsenal Kembali Gagal Juara Liga Inggris Musim Ini

Redaksi Solopos.com  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mikel Arteta (Istimewa)

Solopos.com, LONDON — Pelatih Arsenal Mikel Arteta mengaku emosinya campur aduk setelah kembali gagal menjuarai Liga Inggris musim ini.

Meskipun menang pada laga terakhir dengan skor 2-1 atas Everton di Stadion Emirates, Minggu (19/5/2024), Arteta harus merelakan gelar juara kembali dikuasai Manchester City untuk kali keempat berturut-turut.

Advertisement

Gol Takehiro Tomiyasu (43’) dan Kai Havertz (89’) yang membalikkan keadaan setelah tertinggal melalui gol Idrissa Gueye (40’) masih tak cukup mengantarkan juara, setelah pada saat yang sama Manchester City menang 3-1 atas West Ham United di Stadion Etihad.

The Gunners mengumpulkan 89 poin, tertinggal dua poin dari City yang mengoleksi 91.

City menjadi tim pertama yang memenangi empat gelar beruntun di Inggris.

Advertisement

Ini kali kedua The Gunners gagal mengamankan juara Liga Inggris setelah pada musim lalu juga kalah dalam perebutan juara dengan City, dengan jarak lima poin.

“Pertama-tama, selamat kepada Manchester City karena telah menjuarai Premier League, sungguh luar biasa apa yang telah mereka lakukan. Sejak bulan Desember kami telah menjalani perjalanan yang luar biasa dengan setiap penampilan berada pada level tertinggi yang pernah kami lihat dan itu masih belum cukup, inilah levelnya,” ujar Arteta, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

“Hari ini emosinya campur aduk, pertama-tama kami harus benar-benar bangga dengan para pemain, staf, mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa, mereka telah melampaui setiap batas, setiap margin yang bisa kami temukan untuk mencoba memenangkan Liga Inggris ini dan sayangnya itu sedikit pendek,” tambahnya.

Advertisement

Berbicara tentang perbedaan penampilan Arsenal musim lalu dan musim ini, pelatih asal Spanyol itu mengatakan ada perbedaan sangat besar.

Musim ini timnya mampu bersaing juara sampai laga terakhir karena penggawa penting timnya selalu tersedia di momen-momen krusial.

“Seperti yang saya katakan, semua orang tersedia di momen krusial musim ini, perbedaannya sangat besar,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif