News
Kamis, 21 Mei 2015 - 20:15 WIB

SWASEMBADA BERAS : Pupuk Indonesia Didesak Bikin Perusahaan untuk Serap Gabah Petani

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) memanen padi bersama para petani Desa Wonokromo, Tikung, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kamis (21/5/2015). (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)

Swasembada beras diupayakan terealisasi oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Solopos.com, LAMONGAN – PT Pupuk Indonesia Holding Company diminta membentuk perusahaan baru yang bertugas menyerap atau membeli hasil pertanian seperti padi dan jagung.

Advertisement

Hal itu karena pembelian gabah padi dan jagung dari petani belum maksimal diserap oleh Perum Bulog, padahal hamparan sawah yang dihasilkan oleh petani cukup berlimpah.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan perusahaan yang direncanakan bernama PT Pangan Indonesia tersebut diharapkan bisa menyerap gabah kering dan basah dari petani hingga 2 juta ton per tahun.

“Bulog memang agak lambat dalam menyerap gabah petani karena tidak adanya mesin pengering. Makanya Pupuk Indonesia juga diminta agar gabah kering basah petani bisa ditangani, selain itu juga diminta untuk aktif ke lapangan,” ujar Rini seusai melakukan Panen Padi Bersama Petani dan PT Petrokimia Gresik, di Desa Wonokromo, Tikung, Lamongan, Jawa Timur, Kamis (21/5/205).

Advertisement

Meski begitu, lanjut Rini, kehadiran PT Pangan Indonesia tersebut nantinya tidak akan berbenturan dengan fungsi Bulog tetapi keduanya bisa saling sinergi.

“BUMN harus punya banyak tangan supaya bisa harga gabah kering panen (GKP) Rp3.700/Kg yang dipatok pemerintah bisa tercapai,” imbuh dia.

Adapun saat ini, anak usaha Petrogres, PT Petrosida Gresik sudah melakukan penyerapan atau pembelian gabah kering dan basah dari gabungan kelompok petani di Lamongan hingga 305 ton selama dua pekan.

Advertisement

Sedangkan di wilayah Jateng direncanakan menyerap gabah petani hingga 17.000 ton.

Sementara itu, sebagai salah satu BUMN pupuk di Jawa Timur, PT Petrokimia Gresik menyatakan kesiapannya dalam mengawal program pemerintah yakni Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K).

Sekretaris Perusahaan Petrogres Wahjudi mengatakan Petrogres tahun ini kebagian mengawal 650.000 ha lahan sawah melalui program tanam dan penyaluran pupuk bersubsidi. Seluas 501.000 ha berada di wilayah Jatim dan 142.000 ha di Jawa Tengah.

“Hingga April ini, realisasi tanam program GP3K telah mencapai lebih dari 475 ha di Jatim dan Jateng,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif