News
Jumat, 3 Agustus 2018 - 20:44 WIB

Survei Alvara: Elektabilitas PDIP Turun karena Banyak Kalah di Pilkada

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> &ndash; <a href="http://news.solopos.com/read/20180726/496/930202/sby-sambat-hubungannya-dengan-megawati-pdip-itu-keluhan-musiman" target="_blank" rel="noopener">Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)</a> dan Partai Gerindra masih merajai survei elektabilitas sementara peserta Pemilu Legislatif 2019. Namun, survei&nbsp;Alvara Research Center menyebut adanya penurunan elektabilitas.</p><p>Tingkat keterpilihan PDIP pada Juli 2018 sebesar 24,9%, disusul Gerindra dengan elektabilitas 15,6%. Tiga partai politik yang turut mendulang suara di atas ambang batas masuk parlemen sebesar 4% adalah Partai Golkar 8,8%, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4,7%, dan Partai Demokrat 4,6%.</p><p>Demikian temuan Alvara Research Center ketika melakukan survei lewat wawancara tatap muka kepada 1.142 responden berusia di atas 17 tahun di seluruh Indonesia dari 20-28 Juli 2018. Marjin kesalahan survei sebesar +/- 2,95% dengan tingkat kepercayaan 95%.</p><p>Direktur Riset Alvara Research Center Harry Nugroho menjelaskan PDIP dan <a href="http://news.solopos.com/read/20180727/496/930454/sebut-prabowo-bukan-muslim-taat-pks-ingin-capres-lain" target="_blank" rel="noopener">Gerindra</a> masih difavoritkan pemilih karena dianggap memiliki pemimpin kharismatik dan program bagus. Meski demikian, selama dua bulan ini kedua parpol tercatat mengalami pasang-surut dukungan.</p><p>Pada survei Mei 2018, PDIP dipilih oleh 28,2% masyarakat, berbanding 14,8% suara yang diraup Gerindra. Dengan kata lain, suara PDIP menurun 3,3% tatkala elektabilitas Gerindra naik 0,8%. Tren ini terjadi bersamaan dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018.</p><p>&ldquo;Dugaan kami, penurunan ini mungkin karena banyak calon yang diusung <a href="http://news.solopos.com/read/20180718/496/928628/alasan-pendiri-pks-yusuf-supendi-ke-pdip-70-massa-banteng-muslim" target="_blank" rel="noopener">PDIP</a> kalah [dalam pilkada],&rdquo; ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (3/8/2018).</p><p>Fenomena lain yang dicatat Alvara adalah lima parpol DPR yang berpotensi terpental dari Senayan karena tidak memenuhi ambang batas masuk parlemen. Mereka adalah Partai Keadilan Sejahtera dengan elektabilitas 3,2%, Partai Nasdem 2,8%, Partai Persatuan Pembangunan 1,8%, Partai Amanat Nasional 1,7%, dan Partai Hanura 0,6%.</p><p>&ldquo;Partai-partai itu harus berusaha sangat keras untuk memikat pemilih agar selamat dan lolos dari ambang batas masuk parlemen,&rdquo; ujar Harry.</p><p>Menurut Alvara, 16 parpol peserta Pileg 2019 dapat memperebutkan sisa suara 20,4% masyarakat yang mengaku belum menentukan pilihan. Jumlah pemilih mengambang turun selama dua bulan ini mengingat pada survei Mei terdapat 29% pemilih yang belum kecantol dengan parpol manapun.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif