News
Minggu, 2 September 2012 - 19:48 WIB

SUPER TUCANO Pengganti Bronco Tiba di Lanud Abdulrahman Saleh Malang

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesawat tempur ringan Super Tucano yang akan memperkuat Skadron 21 TNI AU disambut dengan semprotan air dari mobil pemadam kebakaran sebagai tanda selamat datang saat tiba di Pangkalan TNI AU Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/9/2012). TNI AU akan mengoperasikan satu skadron penuh atau 16 pesawat buatan Brazil ini, yang bisa menjalankan berbagai fungsi seperti antigerilya, patroli perbatasan atau pengintaian dan mengangkut berbagai macam senjata seperti rudal dan bom darat. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Pesawat tempur ringan Super Tucano yang akan memperkuat Skadron 21 TNI AU disambut dengan semprotan air dari mobil pemadam kebakaran sebagai tanda selamat datang saat tiba di Pangkalan TNI AU Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/9/2012). TNI AU akan mengoperasikan satu skadron penuh atau 16 pesawat buatan Brazil ini, yang bisa menjalankan berbagai fungsi seperti antigerilya, patroli perbatasan atau pengintaian dan mengangkut berbagai macam senjata seperti rudal dan bom darat. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

MALANG – Pesawat tempur Super Tucano yang didatangkan dari Brazil, mulai Minggu (2/9/2012) menjadi “warga” baru di Pangkalan TNI AU Abdulrahman Saleh, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menggantikan OV-10 Bronco yang kini sudah tidak dioperasikan.
Advertisement

Pangkoops AU II Marsekal Muda TNI Agus Supriatna di Malang, Minggu, pesawat Super Tucano yang didatangkan dari Brazil itu untuk membantu operasi di darat maupun laut. “Pesawat ini belum diserahkan secara resmi, pada 17 September nanti baru ada penyerahan resmi ke negara atau TNI AU,” katanya di sela-sela kedatangan empat unit pendahuluan Super Tucano di Skadron 21 Lanud Abd Saleh Malang.

Ia mengemukakan, sebenarnya pesawat Super Tucano yang dipesan ada 16 unit, namun yang dikirimkan ke Indonesia dan tiba di Skuadron Lanud Abd Saleh baru empat unit. Kemungkinan akhir tahun depan baru selesai dan dikirimkan ke Indonesia.

Menurut dia, untuk tingkat ASEAN, baru Indonesia yang menggunakan pesawat tersebut. Namun, kalau di negara-negara Amerika Latin sudah cukup lama menggunakannya. Menyinggung keunggulan Super tucano tersebut, Agus mengatakan, pesawat itu memiliki daya jelajah dan jangkauan yang luar biasa, bahkan mampu membawa enam bom sekaligus atau alat tempur dari Malang hingga Balikpapan.

Advertisement

Ketika ditanya mengenai Lanud Abd Saleh sebagai pilihan lokasi pendaratan sekaligus perawatan, Agus beralasan jika Skuadron 21 Lanud Abd Saleh memiliki hanggar dan cara perawatan yang mumpuni, bahkan persiapannya sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. “Meski saat ini berada di Skuadron 21 Lanud Abd Saleh, jika dibutuhkan sewaktu-waktu bisa langsung diterbangkan ke lokasi manapun termasuk ke daerah perbatasan. Dan, pesawat ini memang cocok untuk wilayah perbatasan,” tegasnya.

Sementara Danlanud Abd Saleh Marsekal Pertama TNI Gutomo mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan pilot pesawat Super Tucano tersebut sejak dua tahun lalu. “Para pilot pesawat ini sudah dididik kualitasnya jauh hari sebelum pesawat ini datang,” ujarnya. Kedatangan empat unit pesawat Super Tucano tersebut juga dihadiri oleh para kepala daerah di Malang Raya, yakni Bupati Malang Rendra Kresna, Wali Kota Malang Peni Suparto dan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko serta sejumlah pejabat militer dan kepolisian di wilayah Malang.

Keempat pesawat Super Tucano yang tiba di Skuadron 21 Abd Saleh itu dipiloti personel AU Brazil yaitu Kapten Almir Sumar De Azevedo, Kapten Carlos Moreira Chaster, Kapten Airton Manoel Rodrigues, dan Kapten William Souza.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif